Page 13 - Putri nibung di Sarang Lanun
P. 13
1
Di sebuah hutan yang masih lebat dan angker, di
daerah Bangka hiduplah seorang pemuda yang sangat
rajin. Setiap hari menangkap ikan di Sungai Kepoh
dengan cara memancing dan menangguk. Hal ini
dilakukan untuk mencukupi semua kebutuhan hidupnya
sehari-hari. Selain menangkap ikan, ia juga memasang
jerat untuk menangkap rusa, kelinci, dan burung.
Semua kegiatan itu ia lakukan setiap hari seorang
diri karena ia telah menjadi yatim piatu sejak kecil.
Ibunya meninggal ketika melahirkannya ke dunia. Sang
ayah telah lebih dahulu meninggalkannya ketika ia
masih dalam kandungan sang ibu. Sejak itulah ia hidup
sebatang kara. Meskipun hidup sebatang kara, ia tak
merasa kesepian karena ditemani oleh si Keling. Seekor
anjing hitam yang sangat setia menemaninya ke mana
pun pergi.
Suatu malam Bujang Limpu duduk di tangga pondok.
Ia tampak gusar meskipun saat itu langit tengah terang
benderang oleh cahaya bintang dan rembulan. Hatinya
terasa gelap dan sunyi. Sambil memandangi bulan dan
bintang nun jauh di angkasa, Bujang Limpu merintih
dalam hati.
1