Page 10 - Pengeran Indra Bangsawan
P. 10
Raja dan permaisuri hidup di dalam istana yang megah dan
indah. Namun, kekayaan dan nama besar mereka belum membuat
raja tenang. Hal itu disebabkan raja belum juga dikaruniai anak
yang akan menjadi penerus atau ahli waris kerajaan.
Bukan hanya raja yang merasa risau melainkan permaisuri
pun demikian karena dia belum menampakkan tanda-tanda
kehamilan. Tiba-tiba ada keinginan yang kuat di hati raja untuk
segera memiliki anak. Lalu, hal itu disampaikannya kepada
istrinya, Siti Kendi.
“Wahai, Adinda, sudah lama kita hidup berumah tangga
dan banyak yang sudah kita miliki. Namun, ada hal yang membuat
Kanda cemas, Dinda,” kata raja. “Kanda sangat memikirkan
seorang putra mahkota sebagai ahli waris kerajaan ini.”
“Kakanda, sebenarnya Dinda pun sangat memikirkan hal
itu. Apa yang harus kita lakukan, Kanda. Dinda pun sudah meminta
tolong kepada tabib, tetapi Dinda belum juga menunjukkan tanda-
tanda kehamilan,” jelas Putri Kendi dengan sedih.
Pada saat mereka memikirkan hadirnya seorang anak, raja
merenung sejenak. Akhirnya, ia mengundang penasihat kerajaan
untuk datang menghadapnya.
Penasihat raja dikenal sangat pandai dalam ilmu agama.
Atas nasihatnya, raja dan permaisuri harus banyak berdoa dan
memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Selain itu,
Raja Indra Bungsu dan Putri Siti Kendi harus banyak bersedekah
kepada fakir miskin.
3