Page 22 - Naskah E-Module Sistem Reproduksi Manusia Terintegrasi Sains-Islam_Neat
P. 22

pembesaran dan kekakuan penis. Ketika seorang pria tidak terangsang secara seksual
                     arteriol akan terjadi penyempitan dan penis menjadi lembek, namun gairah seksual

                     yang  memicu  refleks  parasimpatis  mendorong  pelepasan  Nitrogen  Oksida  (NO)
                     secara lokal. Nitrogen Oksida melemaskan otot polos di daerah dinding pembuluh

                     darah penis, melebarkan arteriol hingga tubuh ereksi penuh dengan darah. Perluasan

                     korpus cavernosa penis menyebabkan vena drainase tertekan hingga memperlambat
                     aliran darah dan mempertahankan pembengkakan (Gambar 1.3). Korpus spongiosum

                     akan terjadi sedikit pengembangan untuk menjaga agar uretra tetap terbuka selama
                     ejakulasi. Berbagai rangsangan yang memicu terjadinya ereksi yakni dimulai adanya

                     sentuhan,  rangsangan  mekanis  pada  penis,  pemandangan  yang  berbau  seks,  suara
                     serta bau erotis. Emosi dan pikiran pada pria dapat menghambat terjadinya ereksi

                     yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan kembali seperti semula.


                     2.  Ejakulasi

                         Ejakulasi adalah keluarnya air mani atau semen melalui penis oleh pria akibat

                     adanya rangsangan seksual. Ejakulasi pria berbeda dengan ereksi yaitu dapat bekerja

                     di bawah kendali simpatik, sedangkan ereksi bekerja dibawah kendali parasimpatik.

                     Proses ejakulasi terjadi ketika ada dorongan yang memicu ereksi mencapai tingkat

                     kritis, meningkatkan tekanan darah dari tulang sulbi, kotraksi otot dan jantung secara
                     cepat, hingga mengeluarkan air mani dengan perasaan yang nikmat.




























                                                     Gambar 1.3 Ereksi
                                               Sumber: Marieb, Elaine N., 2019




   BIOLOGI | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | E-module Sistem Reproduksi Manusia
                                                                                                           24
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27