Page 18 - Naskah E-Module Sistem Reproduksi Manusia Terintegrasi Sains-Islam_Neat
P. 18
- Hormon Luteinasi (ICSH) atau luteinizing hormone (LH)
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) merupakan hormon yang dilepaskan
oleh kelenjar pituiari yang nantinya akan memicu produksi tertosteron oleh sel
interstitial testis dan menstimulasi sel leydig dalam prosesnya. Setelah testosteron
terbentuk, maka hormon ICSH akan mendorong agar supaya testosteron dapat
terlepas dari testis pada tubuh pria. Hormon ICSH identik dengan sebutan hormon
LH yang terdapat pada sistem reproduksi wanita.
- Hormon Inhibin
Hormon Inhibin diproduksi oleh sel sertoli pada testis yang mampu menjaga
kesehatan serta kematangan sperma pada reproduksi pria. Hormon inhibin berfungsi
sebagai barometer normalnya spermatogenesis, ketika jumlah sperma tinggi hormon
tersebut lebih banyak dilepaskan untuk menjaga konsentrat hormon pria tetap stabil.
- Hormon Testosteron
Hormon testosteron dapat merangsang pematangan organ seks, pengembangan,
pemeliharaan karakteristik seks sekunder, serta mengatur hasrat seksual atau libido
(dorongan seks) pada pria. Hormon testosteron membantu menstimulus
spermatogenesis dengan bantuan hormon FSH pada tubuh pria, membuat
perkembangan organ seksual pada pria agar menjadi lebih sehat disesuaikan dengan
adanya bentuk atau bobot tubuhnya.
Proses sekresi hormon seks dimulai dari kelenjar hipotalamus pada otak, kelenjar
pituitary, dan testis yang menghasilkan hormon dalam mempengaruhi sistem reproduksi
pria. Hormon GnRH dilepaskan dari neuron di hipotalamus dan diteruskan ke kelenjar
hipofisis anterior. Pelepasan hormon GnRH menyebabkan sel-sel di kelenjar pituitary
anterior mengeluarkan dua hormon sekaligus yakni LH dan FSH ke dalam darah. Hormon
GnRH di hipotalamus akan merangsang sekresi hormon LH dan FSH di kelenjar
hipofisis. LH merangsang sel interstisial testis untuk mengeluarkan testosteron,
sedangkan FSH mengikat sel sertoli di tubulus seminiferus dan merangsang
spermatogenesis. Testosteron memiliki peran di hipotalamus dan kelenjar hipofisis untuk
menghambat proses sekresi LH dan FSH. Testosteron berperan dalam menstimulasi
organ seks dan karakteristik seks sekunder, serta pada sel sertoli. Inhibin memiliki efek
yang secara selektif mampu menghambat sekresi FSH.
BIOLOGI | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | E-module Sistem Reproduksi Manusia
20