Page 14 - Naskah E-Module Sistem Reproduksi Manusia Terintegrasi Sains-Islam_Neat
P. 14
membentuk sebagian besar volume air mani yang ditransfer ke betina. Sistem
saluran reproduksi pria mengangkut sel kelamin dari testis melalui penis yang
merupakan organ khusus, berfungsi untuk menyimpan sel sperma dalam sistem
reproduksi wanita.
3. Produksi hormon seks pria. Hormon berperan dalam mengontrol perkembangan
sistem reproduksi dan bentuk tubuh laki-laki. Hormon juga penting untuk
membantu sistem reproduksi dan perilaku reproduksi secara normal.
a. Alat reproduksi pria bagian dalam
- Testis
Testis merupakan penghasil sperma yang terletak di dalam skrotum. Sperma
dialirkan keluar tubuh melalui sistem saluran yang secara berurutan dimulai dari
epididimis, duktus deferens, saluran ejakulasi, dan terakhir menuju uretra yang
terbuka keluar dari ujung penis. Testis befungsi sebagai penghasil sperma dan
hormon testosteron yang diproduksi oleh tubulus seminiferus yang diantaranya
terdapat sel-sel leydig.
b. Saluran reproduksi
- Epididimis
Epididimis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok dengan panjang sekitar 6
cm menghubungkan testis dengan vas deferent (Gambar 1.1). Tubulus tersebut
mempunyai jaringan epitel bersilia yang melapisi bagian dalam untuk membantu
spermatozoa bergerak menuju vas deferent. Epididimis berfungsi sebagai saluran
yang mengatur sperma pada saat memproduksi atau ejakulasi. Ketika seorang pria
dirangsang secara seksual dan ejakulasi maka otot polos yang berada di epididimis
akan berkontraksi mengeluarkan sperma ke segmen sistem saluran berikutnya
yakni duktus deferent. Sperma dapat disimpan di epididimis selama beberapa
bulan dan dapat dihasilkan secara terus menerus.
- Vas Deferent atau Duktus deferent
Duktus deferent merupakan saluran yang mengangkut spermatozoa dengan
panjang sekitar 45 cm dari epididimis ke uretra. Duktus deferent merupakan
jaringan epitel berlapis semu yang muncul dari jaringan epididimis, kemudian
menjalar di sepanjang sisi posterior testis agar terhubung dengan pembuluh darah
dan saraf yang memasok testis. Selama ejakulasi otot polos pada duktus deferent
BIOLOGI | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | E-module Sistem Reproduksi Manusia
16