Page 41 - E-BOOK FITOREMIDIASI DAN FILTRASI
P. 41
dibandingkan dengan membeli zat warna sintetis.
Sehingga para pengrajin Kain Sasirangan saat ini
para pengrajin sasirangan tidak lagi
menggunakan ramuan alam untuk pewarnaan
kain sasirangan, mereka lebih suka memakai
bahan pewarna kimiawi yang mudah didapat di
pasar, serta proses pewarnaannya juga lebih
mudah dan cepat.
Proses sintetik pewarnaan yang digunakan
biasanya menggunakan pewarna Naphtol (ASLB,
AS, ASG, ASGR) dan senyawa garam (orange GG,
biru BB, merah B, merah GG, violet B, biru B dan
yellow GL (Hardini, 2009). Zat warna tekstil
merupakan gabungan dari senyawa organik tidak
jenuh, kromofor dan auksokrom sebagai
pengaktif kerja kromofor dan pengikat antara
warna dengan serat. Sebagai bahan pembantu
untuk menimbulkan dan menguatkan warna
dipergunakan antara lain adalah jeruk nipis, jeruk
sitrun, cuka, sendawa, tawas, air kapur, terusi,
garam diazonium, NaOH, spiritus, asam sulfat,
26