Page 10 - eBook .Pancasila
P. 10

“Akal  budi  membuat  seseorang  panjang sabar dan  orang  itu  dipuji  karena
                       memaafkan pelanggaran.“ (Amsal 19:11)

                      Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha

                       “Pikiran  itu  sungguh  sukar  di  awasi,  amat  halus  dan  senang  membawa
                       sesuka hati. Karena itu  hendaklah  orang  bijaksana  selalu  menjaganya,
                       pikiran    yang  dijaga    dengan    baik  akan  membawa    kebahagiaan.”
                       (Dhammapada Citta Vagga III : 4)

                       “Pikiran itu selalu mengembara jauh, tidak memiliki wujud dan terletak di
                       dalan  hati  sanubari  (Gua).  Mereka  yang  dapat  menaklukannya  akan  bebas
                       dari jeratan mara .“(Dhammapada  Citta vagga III : 5 )

                       “Bukan  seseorang  ibu,  ayah  ataupun  sanak  keluarga  lain  yang  dapat
                       melaksanakan : melainkan pikiran sendiri yang diarahkan dengan baik yang
                       akan dapat mengangkat derajat seseorang.” (Dhammapada, Citta vagga III :
                       11)

                      Sumber Dari Kitab Suci Weda (Agama Hindu)

                       “Akal pikiran itu adalah sumbernya nafsu yang menggerakan perbuatan baik
                       ataupun buruk, oleh karena itu akal pikiran patut diusahakan pengekangannya
                       atau pengendaliannya.” (Weda sarasamuccaya ayat 80).

            5.  Mampu Mengendalikan Nafsu Amarah

                  Sumber Dari Kitab Suci Al Qur`an

                    “Dan  bersegeralah kamu kepada  ampunan dari  Tuhanmu  dan  kepada  syurga
                    yang luasnya seluas  langit  dan  bumi  yang  disediakan  untuk  orang-orang yang
                    bertakwa,    (yaitu)    orang-orang    yang    menafkahkan  (hartanya),  baik  di  waktu
                    lapang    maupun  sempit,  dan  orang-orang  yang  menahan  amarahnya  dan
                    memaafkan  (kesalahan)  orang.  Allah  menyukai  orang-orang  yang  berbuat
                    kebajikan.” (Al Qur’an surat (03) Ali Imran ayat 133-134).

                    Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
                    tuhannya, dan  Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan  Allah
                    telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
                    penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah  Allah
                    (membiarkannya  sesat).  Maka  mengapa  kamu  tidak  mengambil  pelajaran?
                    (Al Qur’an surat (45) Al Jaatsiyah ayat 23).

                  Sumber Dari Hadits Nabi Muhammad Saw.

                    “Ada  tiga  hal barangsiapa  melakukannya maka niscaya Allah menempatkannya
                    di    dalam  pengayoman-Nya,    mencurahkan    rahmat-Nya    kepada    dirinya    dan
                    kelak   memasukkannya  ke  dalam  syurga-Nya, yaitu  seseorang  yang apabila
                    diberi  merasa  bersyukur,  apabila  mampu  membalas  tapi  memaafkan  dan
                    apabila sedang emosi dapat menahan dirinya.” (Hadits riwayat Thabrani).

                    “Yang  paling  disukai   oleh  Allah   adalah   seseorang   yang   menelan   rasa
                    amarahnya,  tidak  ada  seorang  hambapun  yang  menahan  rasa amarahnya
                    melainkan   telah    memenuhi  keimanan   di dalam   rongga badannya.” (Hadits
                    riwayat Ibnu Abbas)

                                                                                             PANCASILA     9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15