Page 32 - E-MODUL POLIMER KELOMPOK 5
P. 32
A. Homopolimer
Homopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari satu jenis
monomer yang berulang dalam rantai polimer. Dalam homopolimer,
semua monomer yang terlibat memiliki struktur kimia yang sama. Contoh
yang umum dari homopolimer adalah polietilena, polistirena, dan polivinil
klorida.
Proses pembentukan homopolimer dimulai dengan monomer yang
berulang secara kimiawi untuk membentuk rantai polimer. Monomer
berulang ini terikat satu sama lain melalui ikatan kimia yang disebut
ikatan polimer, membentuk struktur rantai panjang yang disebut polimer.
Homopolimer dapat dihasilkan melalui berbagai metode, termasuk
polimerisasi radikal bebas, polimerisasi anionik, polimerisasi kationik, dan
polimerisasi koordinasi. Metode polimerisasi yang digunakan tergantung
pada jenis monomer yang digunakan dan kondisi reaksi yang diinginkan.
Keuntungan utama homopolimer adalah sifatnya yang seragam, yang
memudahkan karakterisasi dan penggunaan dalam berbagai aplikasi.
Namun, sifat seragam ini juga dapat menjadi keterbatasan dalam
beberapa kasus, terutama ketika diperlukan variasi sifat tertentu dalam
material polimer. Untuk memperoleh sifat yang lebih variabel, polimer
campuran atau polimer blok yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer
dapat digunakan.
Secara keseluruhan, homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari satu
jenis monomer yang berulang. Sifat seragamnya membuat homopolimer
menjadi bahan yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi dan menjadi
dasar bagi pengembangan polimer yang lebih kompleks.
1. Sifat Homopolimer
a) Setelah mengetahui arti dari homopolimer, maka berikut ini adalah
beberapa Karakteristik homopolimer atau sifat homopolimer:
b) Mempunyai berat jenis yang paling ringan dengan perbandingan berat
dan kekuatan yang tinggi.
c) Mempunyai daya tahan terhadap panas yang tinggi.
d) Mempunyai ketahanan terhadap tumbukan, gesekan selain itu tahan
abrasi dan tahan lembab.
e) Permukaan kristalnya haus.
f) Kejernihannya baik.
24
Kimia organik II