Page 35 - E-MODUL POLIMER KELOMPOK 5
P. 35

1. Sifat Kopolimer



       Sifat-sifat  kopolimer  dapat  sangat  bervariasi  tergantung  pada  jenis  monomer

       yang digunakan, urutan monomer dalam rantai, serta distribusi monomer  dalam
       rantai polimer. Berikut ini adalah beberapa sifat umum yang dapat dimiliki oleh

       kopolimer:

       a. Kekuatan dan Kekakuan: Kopolimer dapat memiliki kekuatan dan kekakuan yang
       lebih  tinggi  daripada  homopolimer.  Kehadiran  monomer  yang  berbeda  dalam

       rantai polimer dapat menghasilkan ikatan yang lebih kuat antara rantai, sehingga
       meningkatkan  kekuatan  dan  kekakuan  kopolimer.  Hal  ini  dapat  membuat

       kopolimer lebih tahan terhadap tekanan, regangan, dan deformasi.

       b. Elastisitas: Beberapa jenis kopolimer dapat menunjukkan sifat elastis yang baik.
       Kehadiran  monomer  yang  memberikan  kelenturan  dan  fleksibilitas  dalam  rantai

       polimer dapat menghasilkan kopolimer yang dapat meregang  dengan baik  dan
       kembali  ke  bentuk  asalnya  setelah  regangan.  Kopolimer  elastomer  sering

       digunakan dalam aplikasi seperti tali karet, segel, dan bahan karet elastis lainnya.

       c.  Kelarutan:  Sifat  kelarutan  kopolimer  dapat  bervariasi  tergantung  pada  jenis
       monomer  yang  digunakan.  Beberapa  kopolimer  dapat  larut  baik  dalam  pelarut

       organik, sedangkan yang lain mungkin lebih mudah larut dalam air atau pelarut

       polar.  Sifat  kelarutan  kopolimer  dapat  dimanfaatkan  dalam  aplikasi  seperti
       pemrosesan polimer, pembuatan cat, dan bahan pelapis.

       d.  Kelenturan  dan  Kehancuran:  Kopolimer  yang  memiliki  monomer  dengan  sifat

       yang  berbeda  dalam  rantai  polimer  dapat  menunjukkan  kelenturan  yang  lebih
       tinggi daripada homopolimer. Sifat kelenturan ini dapat mempengaruhi kekuatan

       dan  ketangguhan  kopolimer  dalam  aplikasi  yang  membutuhkan  tahan  terhadap
       patah atau retak.

       e.  Stabilitas  Termal:  Komposisi  dan  struktur  kopolimer  dapat  mempengaruhi

       stabilitas termalnya. Kopolimer dengan komposisi yang tepat dapat memiliki titik
       leleh  yang  lebih  tinggi  dan  dapat  menahan  suhu  yang  lebih  tinggi  daripada

       homopolimer. Ini membuat kopolimer cocok untuk aplikasi yang melibatkan suhu
       tinggi atau ketahanan terhadap panas.















                                                                                                                 27

  Kimia organik II
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40