Page 4 - E-Book Modul UJ Penting Sehat
P. 4
SIKLUS AKUNTANSI DI PERUSAHAAN JASA – UJ. PENTING SEHAT
AKUNTAMATIKA YOGYAKARTA
h. Pencatatan penutup (closing entries) dilakukan sebagaimana kelazimannya, akun-akun
Beban dan Penghasilan ditutup ke akun Ikhtisar laba/rugi, dan selanjutnya akun
Ikhtisar laba/rugi tersebut dipindah/ditutup ke akun Modal. Akun nominal lainnya,
yaitu akun Prive ditutup langsung ke akun Modal.
i. Pencatatan menggunakan buku jurnal umum (general journal) yang digunakan untuk
menampung semua transaksi yang terjadi.
j. Mata uang menggunakan Rupiah yang merupakan mata uang resmi di Indonesia.
k. Ketentuan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: Laporan
laba/rugi menggunakan format Langkah bertahap (multiple-step income statement);
Laporan perubahan ekuitas disebut dengan Laporan perubahan modal karena sumber
pemerolehan dana lain-lain sepenuhnya berasal dari modal pemilik; Laporan neraca
disebut Laporan posisi keuangan; dan Laporan arus kas terdiri dari 3 aktivitas, yaitu
aktivitas Operasi; untuk menampung semua aliran kas yang terkait dengan kegiatan
rutin (seperti misalnya pembelian tunai bahan habis pakai, penerimaan kas dari
pelunasan utang-piutang, pembayaran gaji & honorarium via transfer, dan pembayaran
tunai untuk beragam beban lain-lain), aktivitas Investasi; untuk menampung semua
aliran kas yang terkait dengan pembelian dan penjualan aset tetap, dan aktivitas
Pembelanjaan/pendanaan; untuk menampung semua aliran kas yang terkait dengan
penerimaan tunai dari pinjaman jangka panjang, termasuk pembayaran angsuran dan
bunganya. Termasuk aktivitas pembelanjaan/pendanaan adalah penerimaan bunga
yang berasal dari simpanan dana di bank yang pencatatannya ditampung di akun
Pendapatan lain-lain. Aliran kas yang tidak dapat dikategorikan sebagai aktivitas
Operasi ataupun aktivitas Investasi diperlakukan sebagai aktivitas Pembelanjaan
dengan pertimbangan aktivitas ini relatif jarang terjadi.
l. Pencatatan Pembalik (reversing entries) diterapkan dengan mengacu pada prinsip
Kehati-hatian untuk menghindari risiko salah pencatatan di awal periode. Pencatatan
pembalik dilakukan di awal tahun, sebelum aktivitas bisnis dilakukan. Dengan
demikian, laporan posisi keuangan (neraca) akhir periode diperlakukan sekaligus
sebagai laporan posisi keuangan (neraca) awal periode berikutnya, dan pencatatan
pembalik tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap laporan keuangan yang
dihasilkan. Dengan demikian tidak ada perbedaan antara laporan posisi keuangan di
akhir periode (semisal tahun 20x0) dan laporan posisi keuangan di awal periode
berikutnya (tahun 20x1). Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pelaporan
keuangan yang menyajikan akun-akun nominal yang bersaldo tidak normal, misalnya
akun Beban gaji & honorarium bersaldo kredit.
DR. SONY WARSONO – BIN – HARDONO 3