Page 9 - PKN KELAS 7_Semester 1
P. 9

Kekalahan Belanda oleh Jepang dalam perang Asia Timur Raya, menyebabkan Indonesia dijajah oleh
         Jepang.  Belanda  menyerah  terhadap  Jepang  pada  tanggal  8  Maret  1942  di  Kalijati,  Subang,  Jawa  Barat.
         Kehadiran  Jepang  di  Indonesia  awalnya  disambut  baik  oleh  bangsa  Indonesia,  karena  Jepang  menganggap
         Indonesia adalah saudara tua Jepang. Banyak semboyan dikumandangkan untuk menarik simpati bangsa kita,
         seperti “Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia”. Bangsa Indonesia berpikir
         bahwa Indonesia akan segera memperoleh kemerdekaan. Namun ternyata penindasan dan penyiksaan masih
         dialami bangsa Indonesia, bahkan lebih kejam. Ibarat pepatah “lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya”,
         tepat kiranya menggambarkan bagaimana kondisi penderitaan bangsa kita saat itu. Berikut adalah penderitaan
         akibat kebijakan tentara Jepang terhadap bangsa Indonesia:
            1.  Pelaksanaan kerja paksa, menyebabkan banyak laki-laki Indonesia dikirim hingga ke Burma (Myanmar)
                untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan pekerjaan berat lainnya dalam kondisi yang buruk. Ribuan
                orang Indonesia meninggal dan hilang pada saat kejadian itu berlangsung.
            2.  Pengambilan paksa. Tentara Jepang mengambil makanan, pakaian dan berbagai keperluan hidup lainnya
                secara paksa dari keluarga-keluarga di Indonesia, tanpa memberi ganti rugi.
            3.  Perbudakan  paksa.  Perempuan-perempuan  Indonesia  dipekerjakan  secara  paksa  oleh  tentara  Jepang.
                Selain itu, banyak menahan dan memperlakukan warga sipil di kamp-kamp tahanan dalam kondisi sangat
                buruk.


            I.1      Pembentukan BPUPKI


                 Kemenangan Jepang di Asia tidak bertahan lama, pihak Sekutu (Inggris, Amerika Serikat dan Belanda)
         melakukan serangan balasan. Ketika kekuasaan dan kedudukan Jepang di Asia mulai terancam oleh pasukan
         sekutu  dalam  Perang  Dunia  II  dan  semakin  terjepitnya  Angkatan  Perang  Jepang,  Jepang  menunjukkan
         simpatinya kepada bangsa Indonesia agar tidak timbul gejolak dan perlawanan dari rakyat Indonesia. Dalam
         Sidang Parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat) Jepang tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso
         Kuniaki mengumumkan bahwa Hindia Timur (Indonesia) akan dimerdekakan kelak dikemudian hari. Terkesan
         bahwa Jepang-lah  yang memerdekakan  Indonesia. Dengan janji itu, rakyat Indonesia diharapkan yakin dan
         bersedia membantu Jepang menghadap sekutu.
                Pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada
         (pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa) mengumumkan pembentukan Dokoritsu Zyunbi Tyoosakai
         (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/ BPUPKI) untuk menyelidiki usaha-
         usaha persiapan kemerdekaan.
                Pada tanggal 29 April 1945, secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan anggota berjumlah 62
         orang  yang  terdiri  atas  tokoh-tokoh  bangsa  Indonesia  dan  7  orang  anggota  perwakilan  dari  Jepang.  Ketua
         BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan wakil ketua I yaitu Ichibangase Yosio (Jepang)
         dan wakil ketua II R. Pandji Soeroso.














                                                                                                                    9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14