Page 14 - PKN KELAS 7_Semester 1
P. 14
II. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan
dan sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokoritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945, tiga orang tokoh pendiri
negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui
Jenderal Besar Terauci, Saiko Sikikan di Saigon yang menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Soekarno diangkat sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Mohammad Hatta sebagai wakil Ketua,
dan Radjiman sebagai anggota.
2. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus tersebut.
3. Lekas atau tidaknya pekerjaan panitia diserahkan seluruhnya kepada panitia.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) ini beranggotakan 21 orang, termasuk ketua dan wakil
ketua: Ir. Soekarno (Ketua), Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua), Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, KI
Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Pangeran Poeroebojo, Pangeran Soerjohamidjojo, Soetardjo
Kartohamidjojo, Prof. Mr. Dr. Soepomo, Abdoel Kadir, Drs. Yap Tjwan Bing, Mr. Johannes Latuharhary, R.P.
Soeroso, Abdul Wahid Hasyim, didatangkan dari Sumatera: Dr. Mohammad Amir, Mr. Abdul Abbas, Mr.
Mohammad Hasan, didatangkan dari Sulawesi: Dr. G.S.S.J Ratulangi dan Andi Pangerang, didatangkan dari
Bali: Mr. I Goesti Ketoet Poedja, dan didatangkan dari Kalimantan: A.H. Hamidan.
Takdir berkata lain, rencana Jepang untuk memberikan kemerdekaan tidak lagi dapat diwujudkan, karena
adanya bom yang jatuh di Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Akibat kedua bom tersebut, Jepang kemudian menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus
1945. Saat itulah di Indonesia terjadi vacuum of power (kekosongan kekuasaan), karena Jepang telah menyerah
sedangkan Sekutu belum datang. Keadaan ini dimanfaatkan oleh para pejuang untuk terus mempersiapkan dan
mewujudkan kemerdekaan.
Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945, Ir.Soekarno mengumumkan bahwa
Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari Jepang melainkan hasil
perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia sendiri, anggota PPKI
ditambah menjadi enam orang: R.A.A. Wiranatakoesoema, Ki Hadjar Dewantara, Mr.Salman Singodimedjo,
Sajoeti Melik, Mr. Iwa Koesoema Soemantri, dan Mr. Achmas Soebardjo, sehingga anggota seluruhnya menjadi
27 orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa Indonesia.
Kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia setelah Jepang menyerah kalah kepada Sekutu,
mendorong para pejuang golongan muda mendesak agar Indonesia segera mempoklamirkan kemerdekaan.
Untuk menghindari pengaruh yang tidak baik dari kalangan yang tidak menginginkan Indonesia segera merdeka,
maka dibawalah Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk menegaskan bahwa Indonesia
harus segera memerdekakan diri. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa
14