Page 12 - PKN KELAS 7_Semester 1
P. 12

Pidato  tentang  dasar  negara  Indonesia  merdeka  yang  disampaikan  Ir.  Soekarno  berbentuk
        Philosophische  grondslag  atau  Weltanschauung.  Philosophische  Grondslag  atau  Weltanschauung  adalah
        fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka
        yang kekal dan abadi. Atas petunjuk seorang teman ahli bahasa, rumusan dasar negara tersebut bukan dinamakan
        Panca Dharma, melainkan Pancasila. Panca berarti lima dan Sila artinya asas atau dasar, sehingga di atas kelima
        dasar itulah didirikan Negara Indonesia yang kekal dan abadi.
                Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk panitia kecil yang berjumlah 8 orang,
        yang diketuai oleh Ir. Soekano dengan anggotanya: Drs. Mohammad Hatta, Ki Bagoes Hadikoesomo, Kyai Haji
        Wachid Hasyim, Mr. Muhammad Yamin, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, dan Otto Iskandardinata.
        Panitia kecil ini bertugas untuk mengumpulkan usulan para anggota yang akan dibahas pada sidang selanjutnya.


           I.4      Perumusan Piagam Jakarta pada Masa Reses (2 Juni - 9 Juli 1945)


              Setelah selesai sidang I BPUPKI, sidang memasuki masa reses. Nama Pancasila sebagai dasar negara
        Indonesia  merdeka  sudah  disepakati,  namun  rumusan  dasar  negaranya  belum  terbentuk  karena  masih  ada
        perdebatan antargolongan. Disinilah tugas dari panitia delapan mengadakan pertemuan untuk mengumpulkan
        dan memeriksa usul-usul  menyangkut  beberapa  masalah. Panitia delapan mengumpulkan 38 orang  anggota
        BPUPKI untuk mengadiri sidang Chuo Sangi In, melanjutkan pembicaraan mengenai masalah dasar negara,
        hubungan agama, dan negara. Usul-usul yang telah dikumpulkan dimasukkan dalam beberapa golongan:
              1.Usul yang minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya
              2.Usul yang mengenai dasar
              3.Usul yang mengenai soal unifikasi dan federasi
              4.Usul yang mengenai bentuk negara dan kepala negara
              5.Usul yang mengenai warga negara
              6.Usul yang mengenai daerah
              7.Usul yang mengenai soal agama dan negara
              8.Usul yang mengenai pembelaan
              9.Usul yang mengenai soal keuangan

                Sesudah sidang Chuo Sangi In, Panitia Kecil mengadakan rapat dengan 38 anggota BPUPKI di Kantor
        Besar Djawa Hookokai. Pertemuan tersebut membentuk lagi satu Panitia Kecil yang terdiri atas : Ir. Soekarno
        (ketua), Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A.A Maramis, Mr. Achmad Soebardjo (golongan kebangsaan),
        Kyai  Haji  Wahid  Hasjim,  Kyai  Haji  Kahar  Moezakir,  Haji  Agoes  Salim,  dan  R.  Abikusno  Tjokrosoejoso
        (golongan Islam). Panitia Kecil yang berjumlah sembilan orang ini dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan,
        yang bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar negara.















                           Gambar 1.6 Panitia Sembilan BPUPKI




                                                                                                                   12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17