Page 26 - Modul Untuk Siswa
P. 26
3. Cara Reproduksi Cnidaria
Cnidaria bereproduksi secara generatif (seksual) maupun vegetatif
(aseksual). Untuk memperbanyak diri, Cnidaria berkembang biak secara
aseksual dengan membentuk kuncup/tunas yang menempel pada hewan
induknya, yaitu pada kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk
tentakel kemudian terlepas sehingga dapat menjadi individu baru. Ada
juga yang tetap melekat pada induknya dan induknya tetap membentuk
kuncup yang lain sehingga terbentuklah koloni.Selain dengan secara
aseksual, Cnidaria dapat berkembang biak secara seksual, yaitu dengan
penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang
telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika
bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh
menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini dapat berenang
meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan
makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan
tumbuh membentuk individu baru.
Gambar 2.7 Reproduksi Cnidaria
Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/question/cara-reproduksi-
seksual-cnidaria-adalah-dengan-_QU-TUHITH0W
4. Klasifikasi Cnidaria
Cnidaria dibagi menjadi beberapa kelas, anatar lain yaitu Hydrozoa,
Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa.
a. Hydrozoa
Hydrozoa adalah hewan yang sebagaian besar hidup dilaut,
hanya ada beberapa spesies yang hidup di aiar tawar. Hydrozoa hidup
sebagai polip, medusa, atau keduanya gastrodermis. Hydrozoa tidak
mengadung nematosista. Pada saat polip soliter Hydra membentuk
tunas, tunas yang memeiliki mulut dan tentakel yang akan lepas dari
induknya. Tetapi pada polip koloni seperti Obelia, tunas-tunak akan
tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan, yang disebut
koloni hydroid. Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli
sebagai indra cahaya dan statosia sebagai alat keseimbangan. Contoh
hydrozoan yaitu Physalia, Obelia dan Hydra.