Page 38 - Modul Flipbook Dunia Hewan Untuk Siswa
P. 38
Oligochaeta memiliki jaringan kloragogen disekeliling usus dan
pembuluh dorsal, yaitu lapisan sel berwarna kuning yang berfungsi
sebagai hati atau berperan dalam proses deaminasi protein,
pembentukan ammonia, dan sintesis urea. Pada umumnya oligochaeta
tidak memiliki bintik mata, kecuali yang hidup di air. Diseluruh
permukana tubuh oligochaeta, kecuali pada bagian ventral, terdapat
sel indra sebagai fotoreseptor. Oligochaeta menunjukan gerak
mendekati cahaya dan menjauhi cahaya kuat. Semua Oligochaeta
bersifat hermafrodi, tetapi melakukan perkawinan silang. Oligochaeta
memiliki klitelum, yaitu ruas-ruas reproduktif yang berdinding tebal.
Contoh Oligochaeta yaitu cacing tanah (Lumbricus terrestris) dan
cacing raksas Australia (Megacolides australis).
Gambar 2.19 Lumbricus terrestris
Sumber: https://www.biologiedukasi.com/2015/08/ciri-ciri-dan-
klasifikasi-annelida.html
c. Hirudinea
Hirudinea biasa disebut dengan lintah. Tubuh lintah tidak
mempunyai parapodia maupun seta. Lintah memiliki dua alat
pengisap yang terletak dibagian anterior dan posterior. Lintah hidup
secara ektoparasit sementara pada tubuh inang, misalnya kerbau, sapi
dan manusia. Lintah dapat ditemukan di perairan tawar yang dagkal,
tenang dan banyak ditumbuhi tumbuhan air. Panjang tubuhnya
memiliki 1-5 cm, bentuk tubuhnya dorsoventral dengan ujung anterior
meruncing dan alat pengisap anterior mengelilingi mulut, dan
jumlah ruas sejati sebenarnya 34 buah. Darah lintah memiliki pigmen
haemoglobin. Sebagaian besar lintah pengisap darah memiliki kelenjar
ludah yang menghasilkan antikoagulan hirudin yang berfungsi untuk
mencegah pengumpulan darah mangsa, sehingga lintah dapat
mengisap darah sebanyak mungkin. Lintah bersifat hermafrodit dan
melakukan perkawinana silang. Contoh spesiesnya yaitu lintah air
(Hirudo medicinalis) dan pecat (Haemadipsa).