Page 105 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 105

Artinya: "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
               mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada
               mereka,  maka  Tuhanmu  ialah  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  karena  itu  berserah  dirilah  kamu
               kepada-Nya.  Dan  berilah  kabar  gembira  kepada  orang-orang  yang  tunduk  patuh  (kepada
               Allah)" (QS. Al-Hajj [22]: 34)

                      Berdasarkan ayat diatas, sebagian ulama berpendapat bahwa berqurban itu hukumnya
               wajib,  sedangkan  Jumhur  Ulama  (mayoritas  ulama)  berpendapat  hukum  berqurban  adalah

               sunnah muakkad, dengan berdasar pada sabda Rasulullah Saw.:
                                                                                                      ُ
                                                                                    ُ َ ٌ ا ُ َ ُ َ ْ ا
                                                                                   ْ
                                                                                                       ْ
                                                                  َ  )يذيمرتلاَهاور(َ.َمكلَةنسَوهوَرحنلابَترمأ ُ
                                                                                                        ِ
                                                                                               ِ
                                                                                                    ِ
               Artinya: "Aku diperintahkan berqurban dan qurban itu sunah bagimu.” (HR. Tirmizi).
               Hukum qurban menjadi wajib apabila qurban tersebut dinadzarkan. Menurut Imam Maliki,
               apabila  seseorang  membeli  hewan  dengan  niat  untuk  berqurban,  maka  ia  wajib

               menyembelihnya.


               3. Latar Belakang Terjadinya Ibadah Qurban
                         Di dalam Al-Qur’an telah terdokumentasikan secara nyata ketika Nabi Ibrahim as.

                  bermimpi menyembelih putranya yang bernama Ismail As. sebagai persembahan kepada
                  Allah  Swt.  Mimpi  itu  kemudian  diceritakan  kepada  Ismail  As.  dan  setelah  mendengar

                  cerita  itu  ia  langsung  meminta  agar  sang  ayah  melaksanakan  sesuai  mimpi  itu  karena
                  diyakini  benar-benar  datang  dari  Allah  Swt.  Sebagaimana  Firman  Allah  Swt.    QS.  As-

                  Shaffat (37):102

                    ٌۖ ْ ُ  َ ْ َ  ْ  َ  َ  َ َ  َ ُۚ َ َ  َ ْ  ُ  َ َ ُ َ  ْ  َ  ِّ  َ  َ َ ْ  ٰ َ  َ  ِّ َ ُ َ َ  َ  َ ْ ا  ُ َ َ  َ َ  َ ا  َ َ
                    ُ َ
                                          ٰ َ
                                                                                ا
                   َرمؤتَامَلعفاَ ِ تبأايَ َ لاقَىرتَاذامَرظنافَكحبذأَينأَمانلْاَيفَىرأَينإَينبايَلاقَيعسلاَهعمَغلبَاملف
                                                                        ِ
                                                                ِ ِ
                                                                              ِ ِ
                                                                                              َ
                                                                                     َ ُ ا
                                                                            َ
                                                                                                     ُ َ َ
                                                                                 ا
                                                                                            َ
                                                                                       ِ
                                                                                                 ِ ِ ِ
                                                                   َ  ََ) ١٠١ (ََنيرباصلاَنمَللَّاَءاشَنإَيندجتس
                                                                              ِ ِ
                  Artinya: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
                  Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa
                  aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
                  kerjakanlah  apa  yang  diperintahkan  kepadamu;  insya  Allah  kamu  akan  mendapatiku
                  termasuk orang-orang yang sabar."(QS. As-Shaffat [37]:102)
                           Hari berikutnya, Ismail as dengan segala keikhlasan hati menyerahkan diri untuk
                  disembelih oleh ayahandanya sebagai persembahan kepada Allah Swt. dan sebagai bukti
                  ketaatan  Nabi  Ibrahim  as.  kepada  Allah  Swt.,  mimpi  itu  dilaksanakan.  Acara
                  penyembelihan segera dilaksanakan ketika tanpa disadari  yang di tangannya ada seekor
                  domba. Firman Allah Swt. dalam QS. As-Shaffat (37):106-108






                                                                                             FIKIH X    93
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110