Page 37 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 37
Sumber: almunawwar.net
Allah Swt. menciptakan manusia berasal dari sari pati makanan yang tumbuh dari
hamparan tanah yang ada di permukaan bumi ini. Dari tanahlah proses manusia diciptakan
dan ke tanah pulalah setiap manusia dikebumikan. Setiap manusia pasti akan mengalami
kematian dan tidak ada seorangpun mampu menghindar dari kematian, sebagaimana firman
Allah dalam QS. Al-A'raaf (7) : 34
ٌۖ
ُ
ُ َ
َ ا
َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ٌۖ َ ا ِّ ُ َ
ٌ َ
ِ ِ
ِ
ِ
َ ََََنومدقتسيَلَّوَةعاسَنورخأتسيَلََّمهلجأَءاجَاذإفَلجأَ ٍ ةمأَلكلو
ِ
Artinya: " Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya." (QS. Al-A'raaf [7] : 34)
Orang yang meninggal dunia perlu juga dihormati karena orang yang meninggal
adalah makhluk Allah Swt. yang sangat mulia. Karena manusia adalah sebaik-baik makhluk
ciptaan Allah Swt. dan ditempatkan pada derajat yang tinggi, Oleh sebab itu, menjelang
menghadap ke haribaan Allah Swt., manusia perlu mendapat perhatian khusus dari orang-
orang di sekitarnya. Pengurusan jenazah termasuk ajaran Islam yang perlu diketahui oleh
seluruh umat Islam. Hal itu dimaksudkan agar dalam penyelenggaraan atau pengurusan
jenazah sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
FIKIH X 25