Page 49 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 49
b) Namun disunnahkan meletakkan jenazah di keranda, dengan diusung oleh 3 (ti-
ga) atau 4 (empat) orang, yakni 1 (satu) orang di depan dan 2 (dua) orang
lainnya di belakang. Atau masing-masing 2 (dua) orang. Sedangkan pengusung
sebaiknya dilakukan oleh orang laki-laki.
c) Dalam pengusungan jenazah, hendaknya posisi kepala jenazah berada di depan.
d) Pengiring jenazah sebaiknya ada di depan dan dekat dengan jenazah.
e) Mengiring dengan jalan kaki lebih baik daripada berkendaraan.
f) Bagi pengiring disunahkan berjalan agak cepat.
4) Proses pemakaman jenazah
a) Dalam penguburan mayat dikenal 2 (dua) jenis liang kubur:
1. Liang syaq. Yaitu liang kuburan yang tengahnya digali (seperti menggali
sungai), hal ini diperuntukkan bagi pemakaman yang tanahnya yang gem-
bur.
2. Liang lahad. Yaitu liang kuburan yang sisi sebelah baratnya digali sekira
cukup untuk mayat. Hal ini diperuntukkan bagi pemakaman yang tanahnya
keras.
b) Kemudian dilakukan proses pemakaman sebagai berikut:
1. Setelah jenazah sampai di tempat pemakaman, keranda diletakkan di arah
posisi kaki mayat (untuk Indonesia pada arah selatan kubur).
2. Kemudian secara perlahan jenazah dikeluarkan dari keranda dimulai dari
kepalanya, lalu diangkat dalam posisi agak miring dan kepala menghadap
kiblat.
3. Kemudian diserahkan pada orang yang ada di dalam kubur yang sudah
siap-siap untuk menguburkannya. Hal ini bisa dilakukan oleh 3 (tiga)
orang, yang pertama bertugas menerima bagian kepala, orang kedua bagi-
an lambung, dan orang ketiga bagian kaki.
4. Bagi orang yang menyerah-kan jenazah disunahkan membaca do’a:
َ
َ
َ
َ
ا َ
ْ ِّ َ َ ُ ْ
َ
ْ
َ َ ْ ْ َ ْ
َ
َ ْ
َ ا
ا ُ
ْ ُ
ْ ْ
ِ
ِ ِ
ِ
ه َ ربقَيفَه ُ َ لَعسووَهلزنمَمركأوَهحورلَ ِ ءامسلاَباوبأَحتفاَمهللا
ِ
ِ
ِ
ِ
5. Dan bagi yang yang meletakkan disunahkan membaca do’a:
َ
ا
َ َ
ْ
ْ ُ َ
ملسوَهيلعَاللهَىلص َاللهَلوسرَةلمَىلعوَاللهَمسب
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ ِ
FIKIH X 37