Page 82 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 82

HAJI DAN KETENTUANNYA

               1.  Pengertian haji
                          Istilah haji berasal dari kata hajja berziarah ke, bermaksud, menyengaja, menuju

                   ke tempat tertentu yang diagungkan. Sedangkan menurut istilah haji adalah menyengaja
                   mengunjungi  Ka’bah  untuk  mengerjakan  ibadah  yang  meliputi  tawaf,  sa’i,  wuquf  dan

                   ibadah-ibadah  lainnya  untuk  memenuhi  perintah  Allah  Swt.  dan  mengharap  keridlaan-
                   Nya dalam waktu yang telah ditentukan.

               2.  Hukum Haji

                          Mengerjakan ibadah haji hukumnya wajib ’ain, sekali seumur hidup bagi  setiap
                   muslim yang telah mukallaf  dan mampu melaksanakannya. Firman Allah Swt.:


                                                                       َ
                                                                                        ْ
                                  َ  َ ْ  َ  ٌّ  َ َ ا ا  َ َ َ  َ َ  ُۚ ا  َ ْ َ َ َ ْ  َ  ْ َ ُّ  ا  َ  َ ا َ
                                     َ
                                                        َ
                                                                                                       ِ ِ
                                                     ِ
                                             ِ
                               َ  ََنيِلْاعلاَنعَينغَللَّاَن َ إفَرفكَنموًَيبسَهيلإَعاطتساَنمَ ِ تيبلاَجحَسانلاَىلعَللَّو
                                                                                 ِ
                                                                     ِ ِ
                                                                                            ِ ِ
                                         ِ
                                                                  ِ

                    Artinya: "mengerjakan haji adalah  kewajiban manusia terhadap  Allah,  yaitu  (bagi)  orang
                    yang  sanggup  mengadakan  perjalanan  ke  Baitullah.  Barangsiapa  mengingkari  (kewajiban
                    haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam "
                    (QS. Ali Imran [3]: 97)

                    Sabda Rasulullah Saw.:
                                                                                                         ْ َ
                                                                                   َ َ
                                                                                                َ ا
                                                                                                   ا َ ُّ َ
                                                                                      َ ُ
                                                                                        َ َ َ ْ َ
                                                                                 ٌ ُّ
                                                         )مكاحلاوَدمحأوَدوادَوبأَهاور(ََعوطتَوهفَدازَنمفَ,َةرمَجحلا
                                                                                                         َ
                    Artinya: “Haji yang wajib itu hanya sekali, barang siapa melakukan lebih dari sekali
                    maka yang selanjutnya adalah sunah”. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Hakim)

               3. Syarat-Syarat Wajib Haji
                  a.  Beragama Islam, tidak wajib dan tidak sah bagi orang non muslim
                  b.  Berakal, tidak wajib haji bagi orang gila dan orang bodoh
                  c.  Baligh, tidak wajib haji bagi anak-anak, kalau anak-anak mengerjakannya, hajinya sah
                      sebagai  amal  sunah,  kalau  sudah  cukup  umur  atau  dewasa  wajib  melaksanakannya

                      kembali jika dia mampu.

                  d.  Merdeka,  tidak  wajib  haji  bagi  budak  atau  hamba  sahaya,  kalau  budak
                      mengerjakannya, hajinya sah, apabila telah merdeka wajib melaksanakannya kembali.

                  e.  Kuasa  atau  mampu,  tidak  wajib  bagi  orang  yang  tidak  mampu.  Baik  mampu  harta,
                      kesehatan, maupun aman dalam perjalanan.









               70   BUKU FIKIH X MA
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87