Page 18 - KARLINA_TGS_MAKALA
P. 18

14








                        menjual barang yang layak di jual. Kian lama utang bukan kian sedikit, pak Hamid,

                        tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk diriku dan istriku, atau biaya
                        sekolah   seorang   anakku.   Tapi   semata-mata   untuk   mereka   yang mengutangkan

                        kepada istriku.


                               Penataan latar dalam sebuah pertunjukan drama tersebut terlihat sudah cukup
                        bagus  dapat  menggambarkan  sebuah  keadaan  atau  suasana  yang  ada  dalam  cerita

                        tersebut seperti dalam penataan ruang tamu,kamar sudah dapat memberikan sebuah
                        gambaran yang sesungguhnya hanya saja ketika latar tempat berada di rumah sakit

                        bagian belakang ruang tamu masih terlihat karena pencahayaan yang terang.


                           4.  Alur
                               Alur yang digunakan dalam drama tersebut menggunakan alur maju dimana

                           dalam cerita tersebut mulai dari tahap pengenalan yaitu pada saat Suminta ingin
                           makan,namun istrinya tidak masak karena tidak memiliki uang,kemudian muncul

                           sebuah  masalah  yaitu  saat  banyak  penagih  hutan  datang  kerumah  Suminta,dan
                           terjadi konflik yaitu pada H.Salim yang memberitahu tentang istrinya yang sedang

                           jalan  bersama  laki-laki  lain.Kemudian,terjadi  peleraian  yaitu  saat  Suminta  dan

                           Mini saling berbicara dengan baik-baik,dan tahap terakhir yaitu penyesalan dimana
                           Mini pergi meninggalkan rumah.


                           5.  Dialog
                           Hamid:               Minto... Minto... kamu masih tidur di siang begini?

                           (Mini istri Suminta muncul dengan pakaian yang bagus)Suminta ada?

                           Sumini:            Mas... Mas... Ini ada pak Hamid!
                           (Minto muncul dengan kaus oblong dan sarung).

                           Hamid: Lho aneh...! Istrinya perlente, Suaminya kayak gembel. Suminta: Dia mau
                           pergi, ada urusan....


                           Kutipan diatas disebut dialog karena percakapan itu dilakukan lebih dari dua orang.

                           Kutipan teks drama diatas dapat disebut sebagai dialog karena diucapkan secar
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23