Page 21 - KARLINA_TGS_MAKALA
P. 21
17
agama dan selalu menerapkan nilai-nilai agama.
HAJI SALIM : Ya, naik mobil tidak salah. Aku juga mau naik mobil.
Tapi apa yang kamu katakan kalau dalam mobil itu dia diciumi laki-
laki.? Aku sampai gemetar melihatnya, Minta. Lihat tanganku masih
gemetar. Dan ia melihatkan tangannya yang gemetar. Aku hampir tidak
percaya, Demi Alloh, aku hampir tidak percaya, bahwa ia diciumi laki-
laki yang bukan muhrim itu istrimu, istri tetanggaku sendiri. Ya,
Alloh...! Mengapa Tuhan memberi cobaan seberat ini.?
d. Nilai Ekonomi terletak pada kehidupan Suminta dan istrinya yang serba
kekurangan dan harus mengutang kesana kemari untuk hidupnya
selama ini.
SUMINTA : Bagaimana takkan lesu kalu gaji tidak cukup.? Coba fikir.!
Gaji buruh sekaraang sudah tidak seimbang lagi dengan harga-harga
kebutuhan. Dengan yang kuterima sekarang sesungguhnya kami cuma
bisa hidup sepuluh hari. Yang duapuluh hari lagi meski harus ditutupi
dengan meminjam, menghutang, menggadaikan, kalau perlu menjual
yang sudah ada. Dan keadaan ini bukan kian sedikit. Aku takut akhir-
akhirnya aku akan bekerja bukan untuk aku dan istriku lagi. Tapi
semata-mata untuk mereka yang menghutangkan.
10. Amanat atau pesan moral
Pesan moral yang terkandung dari petikan naskah drama di atas di
antaranya, yaitu seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan
kehidupannya. Terbukti pada:
“Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu
harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis
dengan gajimu yang tidak cukup, tapi dengan gaji yang tidak cukup itu kamu harus