Page 27 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI OKTOBER 2022
P. 27
TELKOMSEL DAN
KAFALAH
DAI PEDALAM
ndonesia dikenal sebagai negeri
yang luas. Khususnya di wilayah
pendalaman, masih belum ba-
nyak para dai atau daiyah hadir
Iuntuk memberi pencerahan dan
dakwah Islam.
Guna memperluas dakwah di
wilayah pedalaman dan terpen-
cil, belum lama ini Laznas BMH
mendapat dukungan dari Telkomsel
dalam penguatan Program Dakwah
Pedalaman para Dai. Sinergi itu te-
realisasi dalam bentuk penyaluran
dana kafalah (jaminan, red) para
dai.
Para dai yang mendapat reze-
ki ini berada di Timor Tengah Se-
latan, Alor dan Manggarai Barat.
“Seba nyak tiga orang dai di NTT
mendapat manfaat dari program dai di pedalaman harus siap meng-
kafalah dari BMH dan Telkomsel,” hadapi tantangan medan itu.
terang Kepala BMH Perwakilan NTT, “Kami berdakwah di pedalaman
Hasbullah. dengan tantangan yang tidak tentu,
Mengapa para dai pedalaman ini tetapi sekali tiba juga menguji nyali,”
harus didukung? Hal ini karena ded- kata Ustadz Rustam Nomleni.
ikasi mereka untuk telah ikut menc- Menurut Rustam, dia harus me-
erdaskan bangsa di wilayah terpen- nempuh jarak 10 KM setiap hari
cil seperti itu bukanlah hal mudah dengan kondisi jalan terjal, dan ber-
dan tidak bisa dilakukan semua lubang.
orang. Menurut pria kelahiran 1982 itu,
Menurut Hasbullah, berdakwah umumnya kondisi masyarakat yang
di pedalaman dan wilayah terpencil (maaf) rata-rata memiliki penghasil-
memiliki kesulitan tersendiri, berbe- an ekonomi rendah. Dan yang pasti,
da dengan dakwah di perkotaan. tidak semua orang mau dikirim ber-
Selain kesulitan medan juga potensi dakwah di tempat terpencil, dengan
ancaman nyawa. ketidakjelasan ekonomi.
Salah seorang dai pedalaman “Tapi karena itu sudah pilihan
binaan BMH di Kampung Toi’o, De- hidupnya, dedikasi dalam dakwah
san Pisan, Kabupaten Timor Timur mereka lakukan secara total,” ujar
Se latan misalnya mengaku menjadi Hasbullah.*/Herim
Rabiul awal 1444/Oktober 2022 | MULIA 23