Page 14 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI SEPTEMBER 2022
P. 14
JENDELA UTAMA
jauh di gurun, yang tidak me-
ngenal tekonologi, Rasulullah
Muhammad telah membuat
“konstitusi perdamaian” yang
telah melompati waktu dan
masa.
Kontitusi yang disebut Piag-
am Madinah atau Shahifatul
Madinah, ialah dokumen yang
disusun Nabi pada tahun per-
tama nabi Hijrah. Isinya berupa
perjanjian formal dengan semua
suku-suku dan kaum-kaum pen-
ting di Yasthrib (sekarang Madi-
nah).
Nabi ingin menciptakan suatu
tatanan masyarakat adil dan se-
jahtera. Cita-cita tersebut men-
dorong Rasulullah menyusun
dokumen yang disebut Mitsaq meluk agama dan bebas melak-
al-Madinah atau Piagam Madi- sanakan aktivitas dalam berbagai
nah untuk mempertemukan tiga bidang.
entitas masyarakat yang homo- Bagi umat Islam, keberadaan
gen. Piagam Madinah sebagai rujukan
Nabi mempertemukan kaum bersama dalam “kehidupan ber-
Muslim dari Kaum Muhajirin dan negara”. Para ahli hukum menilai,
Kaum Ansar. Nabi juga memper- Piagam Madinah sebagai konsti-
temukan Kaum Yahudi dari Bani tusi pertama dunia, mendahului
Qaynuqa, Bani Nadhir, dan Bani Magna Charta (1215) dan Piagam
Quraizhah. Atlantik (1941).
Dari situlah Nabi memper- Syekh Ali Jumu’ah menyebut
saudarakan Kaum Muhajirin dan Piagam Madinah dianggap kon-
Kaum Anshar. Nabi juga me- stitusi pertama di dunia, yang ti-
nyatukan kelompok Yahudi de- dak membeda-bedakan warga-
ngan perjanjian aliansi dan ke- nya dalam hal agama, genetika,
bebasan beragama. dan gender. Sejarah membukti-
Naskah Piagam Madinah ini kan, sebelum dunia mengkampa-
mengatur kehidupan sosial pen- nyekan ajakan damai atau per-
duduk yang plural dan hetero- damaian, Islam-lah yang secara
gen, agar memiliki kedudukan praktik –bahkan secara tertulis—
sama, memiliki kebebasan me- memulainya.*
10 MULIA | Shafar 1444/September 2022