Page 19 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI SEPTEMBER 2022
P. 19

membuat manusia lebih tinggi de­     ber­tazkiyatun nafs berdasarkan
           rajatnya dibandingkan mahluk lain,   perspektif Al­Quran.
           tak jarang, bahkan, membuat ma­         Sementara jika ada seorang
           nusia sering “menabrak” batasan      muslim yang membaca Al­Qu­
           Penciptanya.                         ran, tetapi tidak mampu mem­
              Jika saja dengan kebebasan be­    bersihkan jiwanya dan tidak
           rakal ini  manusia menyucikan diri   dapat mewujud menjadi manusia
           dan memurnikan hawa nafsu nya        berkualitas, maka dipastikan ada
           pada kehendak  Ilaahi, maka dia      yang bermasalah dengan proses
           bisa lebih mulia dari para malaikat.   interaksinya dengan Al­Quran.
           Namun, bila ia menggunakan kebe­        Allah Subhanahu wa Ta’ala
           basan untuk memilih memperturut­     berfirman pada surat Al A’la ayat
           kan nafsu maksiat, maka  pada saat   14, yanga artinya:
           yang sama,  manusia bisa lebih hina     “Sungguh beruntung orang
           daripada hewan ternak seperti ker­   yang menyucikan diri (dengan
           bau yang dicucuk hidungnya.          beriman).” (QS: Surat Al­A’la: 14).
              Tazkiyatun   nafs   (penyucian       “Dan barang siapa datang
           jiwa) adalah bekal utama untuk       kepada-Nya     dalam    keadaan
           menjadi orang yang bahagia dan       beriman, dan telah mengerjakan
           orang yang mulia. Sementara takwa    kebajikan, maka mereka itulah
           merupakan sebaik­baik bekal, yang    orang yang memperoleh derajat
           kelak membuat kita menjadi orang     yang  tinggi  (mulia). (Yaitu)  sur-
           beruntung di dunia dan akhirat.      ga-surga ‘Adn, yang mengalir di
              Di antara maksud diturunkannya    bawahnya sungai-sungai, mereka
           Al­Quran adalah untuk  tazkiyatun    kekal di dalamnya. Itulah ba lasan
           nafs. Maka, sebagai seorang mus­     bagi orang yang menyucikan
           lim dan mukmin; bila Anda ingin      diri.” (Surat Thaha ayat 75­76).
                      menambah kualitas diri,      Ada dua langkah yang diper­
                              maka kunci nya    lukan dalam proses penyucian
                                   adalah       jiwa. Pertama, dan utama adalah
                                                ikhlas. Ikhlas adalah memurnikan
                                                penghambaan kepada Allah, dan
                                                tidak bercampur antara tauhid
                                                dengan kemusyrikan.
                                                   Kedua    adalah   keseimban­
                                                gan dalam menjalani hidup.
                                                 Keseimbangan     seperti  yang
                                                  kita minta pada doa sapu
                                                   jagat,  “Rabbanaa,  aatinaa
                                                   fid  dunyaa  hasanah,  wa  fil
                                                    aakhirati hasanah, wa qinaa
                                                    ‘adzaaban naar.”
                                                       Ketiga,   berkesinambun­
                                                    gan dan konsisten dalam be­
                                                    ramal shalih.*




                                                         Safar 1443/September 2022 | MULIA  15
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24