Page 14 - Echos2
P. 14

memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan

               kita.” (Rm. 8:31-39).

               Santo  Paulus  mengatakan  kepada  kita  bahwa  Allah  mengasihi  kita

               dengan kasih yang tak terbatas.  Jika suatu bencana menimpa kita, itu
               bukan  karena  Dia  menolak  kita.    Ini  adalah  hal  pertama  yang  harus

               diketahui, dan sangat penting.  Yang kedua adalah bahwa Allah benar-
               benar dapat menolong kita ketika kita menderita, entah itu penderitaan

               psikologis atau akibat serangan, bencana, penyakit... Ada begitu banyak
               kuasa kreatif di dalam Allah sehingga kita dapat, Paulus mengatakan,

               "menang dengan luar biasa melalui Dia yang telah mengasihi kita."  Ini
               bukanlah angan-angan; sebaliknya, ini adalah sebuah pengalaman.


               Santo Paulus tidak berspekulasi tentang siapa yang bertanggung jawab
               atas  kesulitan  yang  menimpa  seseorang.    Dalam  keadaan  darurat,

               pertama-tama Anda harus menghadapinya, dan penderitaan memang
               dapat  memisahkan  kita  dari  apa  yang  kita  sebut  sebagai  kehidupan

               yang baik.  Bahkan jika korban bertanggung jawab atas apa yang terjadi

               padanya, apakah ia layak dibiarkan begitu saja?  Allah tidak seperti itu,
               kata  Paulus  kepada  kita.    Bayangkan,  Allah  telah  memilih  untuk
               mengasihi kita, untuk membenarkan kita, yaitu mengakui bahwa kita

               layak untuk dikasihi, diakui, disemangati, dan didukung!  Karena Allah

               sendiri yang membela kita, siapa yang berani mengatakan bahwa kita
               tidak layak?


               Santo Paulus mengatakan kepada kita bahwa setiap orang dikasihi oleh
               Allah,  dipanggil,  dibenarkan,  dimuliakan.    Paulus  mengundang  kita

               untuk  mempertimbangkan  apa  yang  terjadi  dalam  terang  realitas
               rohani ini.  Hal ini mengubah cara kita mengalami segala sesuatu.  Kasih

               yang  dengannya  kita  dikasihi  ini  menunjukkan  kepada  kita  bahwa
               setiap kehidupan memiliki nilai yang tak terbatas.  Meskipun terluka,

               meskipun  sakit,  meskipun  bersalah  atau  tidak  terlibat,  meskipun
               berada di dalam kesedihan atau penderitaan yang dalam, kehidupan

               setiap  orang  memiliki  keabsahan  karena  Allah  telah  mengasihi,
               mengasihi, dan akan mengasihi mereka.








                                                                                                               14
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19