Page 9 - Echos2
P. 9
Kebebasan Roh Kudus tidak pernah berhenti mengherankan dan
menggagalkan rencana yang telah disusun dengan baik. Hal ini
mengganggu kecenderungan manusia untuk hanya mendengarkan hal-
hal yang berisik dan spektakuler. Roh Kudus menghancurkan
kredibilitas segala macam kekuatan yang menghalangi kita untuk
mendengarkan.
Sebuah pepatah Afrika mengatakan, "Pohon yang tumbang membuat
lebih banyak suara daripada hutan yang tumbuh." Roh yang hadir
untuk memberikan kehidupan dan menyembuhkan ketika terluka
adalah Roh yang bertindak dengan lembut. Dia tidak memaksakan diri-
Nya sendiri tetapi hanya menawarkan. Mari kita kembali ke
perbandingan dengan angin. Kita membaca bahwa nabi Elia patah
semangat karena semua rintangan yang dihadapinya. Dia memutuskan
untuk beržiarah ke gunung di mana Tuhan menampakkan diri kepada
Musa. Dia berharap dapat bertemu dengan Allah yang berkuasa yang
akan membuat banyak suara dan menakut-nakuti musuh-musuhnya.
Ketika Elia pergi ke gunung, inilah yang terjadi: “Lalu firman-Nya:
"Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka
TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan
memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada
TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi
tidak ada TUHAN dalam gempa itu. Dan sesudah gempa itu datanglah
api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu
datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia
mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi
ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya
yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" (1 Raj. 19:11-13).
Beginilah cara Roh Kudus bertindak: dengan lembut, seperti suara yang
tidak bersuara. Dia menginspirasi, memberi petunjuk. Oleh karena itu,
sangat mudah untuk tidak mendengar suara-Nya atau menguburnya di
bawah banyak suara.
5
5 Father Sylvain Gasser, Assumptionist
9