Page 48 - E-Book Pengelolaan Pendidikan dan Kepemimpinan
P. 48
ganti dari Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 dan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2005 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai ganti dari UU nomor 25 tahun 1999.
Secara lebih jelas tentang manajemen pendidikan dalam sistem pendidikan
nasional dapat dilihat dalam gambar-gambar berikut, sekaligus perbandingannya
dengan manajemen sistem pendidikan nasional sebelum UUSPN nomor 20 tahun
2003.
G
DD DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan
prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik
Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka muncullah otonomi bagi suatu
pemerintahan daerah. Pada mulanya istilah desentralisasi digunakan dalam
keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan
kewenangan.
Desentralisasi menurut Rondinelli dalam Abu-Duhou (2002: 11) mempunyai
empat bentuk yaitu dekonsentrasi, delegasi, devolusi (pengalihan), dan privatisasi.
Pertama, Dekonsentrasi adalah pembagian sebagain kewenangan atau
tanggungjawab administratif ke tingkat yang lebih rendah di bawah departemen dan
perwakilan pemerintah pusat, pengalihan beban kerja dari pejabat pusat ke staf atau
kantor di luar ibukota atau pemerintah pusat. Kedua delegasi adalah pelimpahan
pengambilan keputusan dan kewenangan manajerial untuk melakukan
tugas-tugas khusus kepada suatu organisasi yang tidak secara langsung
berada di bawah pengawasan pemerintah pusat. Ketiga devolusi merupakan transfer
kewenangan untuk pengambilan keputusan, keuangan dan manajemen kepada unit
otonomi daerah. Dan keempat privatisasi adalah tindakan pemberian kewenangan
dari pemerintah kepada badan- badan sukarela, swasta, dan swadaya masyarakat
Keempat bentuk tersebut yang menjadi model desentralisasi di Indonesia
41