Page 62 - al bidayah (buku pengantar zakat dan nishob)
P. 62

akan diserahkan kepada mereka, akan
                   tetapi      disyaratkan       tidak
                   membahayakan  kepada  orang  yang
                   berhak  menerima  zakat  yang  telah
                   ada.
                  Penundaan pelaksanaan zakat setelah
                   memungkinkan    untuk    diserahkan
                   (tamakkun)  mewajibkan  pertanggung
                   jawaban  (dloman)  apabila  harta  yang
                   harus dizakati itu rusak, hal itu karena
                   kecerobohannya,  akibat  tidak  segera
                   melaksanakan     zakat,   sekalipun
                   kecerobohan  itu  bukan  termasuk
                   maksiat.   Seperti   menunda   zakat
                   karena   menanti    kerabat   (lihat
                   keterangan  diatas).  Kemudian  jika
                   harta  yang  harus  di  zakati  itu  rusak
                   sebelum  tamakkun  dan  setelah  genap
                   haulnya,   maka   tidak   mewajbkan
                   pertanggung    jawaban    (dloman).
                   Artinya   tidak   wajib   mengganti
                   kerusakan.  Demikian  itu  karena  tidak
                   ada   unsur   kecerobohan.   Namun
                   apabila harta zakat itu sengaja dirusak
                   sebelum  tamakkun  dan  sudah  genap
                   haulnya  maka  zakatnya  tidak  menjadi
                   gugur,  karena  kecerobohannya  akibat
                   perusakan.
                  Ketika  zakat  telah  menjadi  wajib
                   karena  sebab  telah  memenuhi  syarat
                   wajibnya,   kemudian   bila   pemilik
                   menjual  harta  yang  harus  dizakati
                   sebelum  dikeluarkan  zakatnya,  maka

          61               Al Bidayah
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67