Page 86 - Modul Flip book koperasi
P. 86
Penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam dapat dilihat dari modal yang
diberikan anggota ke koperasi, dalam artian koperasi yang memiliki modal banyak dan
dapat memenuhi semua kebutuhan atau kegiatan koperasi dikategorikan sehat atau baik,
hal ini dibuktikan dengan kemampuan koperasi dalam memberikan pinjaman dari modal
yang ada (Tumbio et al., 2022, p. 94). Selain itu, (Supra, 2018) mengatakan penilaian
tingkat kesehatan koperasi berdasarkan aspek permodalan bertujuan untuk
mengetahui informasi mengenai kecukupan modal koperasi dalam mendukung
kegiatan operasionalnya, dan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menyerap
kerugian akibat investasi dan penurunan nilai aktiva. Lebih lanjut (Nutri &
Wahyuningrum, 2019) mengatakan penilaian atas kesehatan koperasi aspek permodalan
dilakukan untuk mengetahui kemampuan KSP dan USP dalam menilai tingkat
pertumbuhan modal, aset dan pinjaman yang telah dikeluarkan koperasi. Lebih lanjut lagi
(Putri et al., 2021) mengatakan dalam pengukuran kinerja permodalan sendiri sangat
berguna bagi badan usaha untuk menilai pertumbuhan modal koperasi dan berguna untuk
membandingkan badan usaha lainnya yang sejenis sehingga apabila suatu saat nanti
terjadi kekeliruan maka hasil dari pengukuran kinerja tersebut dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam sebuah keputusan tindakan apa yang akan dilakukan
dalam memperbaiki kekeliruan tersebut.
Dalam Permen Kop dan UKM No. 9 Tahun 2020 tentang pengawasan koperasi, aspek
permodalan paling sedikit meliputi kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan
permodalan. Menurut Juknis Deputi Bidang Perkoperasian No. 15 Tahun 2021 tentang
Pedoman Kerta Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi, menyatakan variabel aspek
permodalan memiliki indikator dan sub indikator, yaitu:
1) Kecukupan permodalan
Kecukupan permodalan adalah kecukupan atau kemampuan bank dalam hal
permodalan diukur menggunakan rasio kecukupan modal (Capital Edequacy Ratio
(CAR)) (Irawati & Puspitasar, 2020, p. 6)
Penilaian kecukupan permodalan didasarkan pada 2 (Dua) sub indikator, yaitu
:
a. Ekuitas terhadap Total Aset
79