Page 37 - siapa sawunggaling
P. 37

menculik  Cakraningrat  II,  dan  pada  tahun  1674,  ia
               mengklaim kemerdekaan Madura Barat.


               Trunajaya  juga  mendapat  dukungan  dari  pengungsi
               Makasar  dan  Panembahan  Giri  dari  Surabaya,  yang
               sama-sama  menentang  VOC.  Pasukan  gabungan
               mereka  berhasil  mengalahkan  pasukan  Amangkurat  I,
               tetapi  kemenangan  ini  menimbulkan  konflik  antara
               Trunajaya  dan  Adipati  Anom,  yang  khawatir  Trunajaya
               akan  mengingkari  janjinya  karena  Pangeran  Adipati
               Anom melihat kekuatan Trunojo, sehingga dia berbalik
               untuk bergabung dengan ayahnya.

               Pada Oktober 1676, Trunajaya menyerang dan menduduki
               Plered,  memaksa  Amangkurat  I  dan  pasukannya
               mundur. Amangkurat I meninggal selama pelarian, dan
               Adipati Anom naik tahta sebagai Amangkurat II. Dengan
               pemerintahan  baru  di  Kartosuro  dan  konflik  dengan
               Trunajaya, Amangkurat II  meminta  bantuan  VOC  untuk
               mengakhiri      pemberontakan      Trunajaya.    Dalam
               pertempuran tersebut dimenangkan oleh pihak Mataram
               yang  dibantu  oleh  VOC.  Akhirnya  Trunojoyo  dipanggil
               Amangkurat 2 lalu dibunuh sendiri olehnya.


               Sejak saat  itu Mataram  secara  resmi menandatangani
               persekutuan  dengan  pemerintah  VOC.  Perjanjian  itu
               dikenal dengan nama perjanjian Jepara (Maret 1677). Isi
               perjanjian  tersebut  adalah  pemerintah  VOC  akan
               membantu  pasukan  Mataram  untuk  menumpas
               pemberontakan  Trunajaya  dengan  syarat  Sultan


                                          37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42