Page 31 - DRAFT BUKU AYIE SAFITRI (3),
P. 31

penjelasannya yang dikutip oleh Masditou, menyatakan bahwa sumber dana dari pemerintah
               pusat berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara, yang digunakan untuk membiayai
               kegiatan rutin yang tercantum dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) serta kegiatan pembangunan
               yang tercantum dalam Daftar Isian Proyek (DIP).

                     Selain  itu,  di  tingkat  sekolah,  terdapat  dana  dari  pemerintah  pusat  berupa  Biaya
               Operasional Sekolah (BOS) yang jumlahnya ditentukan berdasarkan karakteristik siswa dan
               jenjang pendidikan. Sumber dana dari pemerintah daerah berasal dari Anggaran Pendapatan
               dan Belanja Daerah (APBD), baik APBD Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Dana dari APBD
               digunakan  untuk  mendukung  berbagai  kegiatan  pendidikan  di  daerah  tersebut,  baik  untuk
               kegiatan rutin maupun pembangunan. Dana dari pemerintah daerah diwujudkan dalam bentuk
               Biaya Operasional  Pendidikan (BOP) yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kemampuan
               keuangan pemerintah daerah yang bersangkutan. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah
               program pemerintah yang bertujuan untuk mendukung penyediaan dana bagi biaya operasional
               non-personalia  di  sekolah.  Program  ini  dikelola  oleh  Kementerian  Pendidikan  dan
               Kebudayaan,  yang  dalam  pelaksanaannya,  penyaluran  dan  pengelolaan  dana  BOS  harus
               mengikuti pedoman yang terdapat dalam Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS yang
               diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama sebagai
               kementerian yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengelolaan program ini.

                     Namun, pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan sekolah
               serta  penggunaan  dana  BOS  masih  belum  optimal.  Banyak  sekolah  yang  enggan  untuk
               membagikan  laporan  penggunaan  dana  BOS  kepada  masyarakat.  Sekolah  cenderung
               membatasi  keterlibatan  komite  sekolah  dan  orang  tua  murid,  hanya  sebatas  berpartisipasi
               dalam rapat, menandatangani pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS), dan
               pertanggungjawaban sesuai dengan tata kelola yang ada. Rendahnya tingkat transparansi dan
               akuntabilitas ini terlihat  dari pengelolaan dana BOS  yang tidak dipublikasikan atau belum
               pernah diaudit oleh Akuntan Publik terkait dana tersebut. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
               adalah  program  pemerintah  yang  bertujuan  untuk  mendukung  penyediaan  dana  bagi  biaya
               operasional non-personalia di sekolah. Program ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan
               Kebudayaan,  yang  dalam  pelaksanaannya,  penyaluran  dan  pengelolaan  dana  BOS  harus
               mengikuti pedoman yang terdapat dalam Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS yang
               diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama sebagai
               kementerian yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengelolaan program ini.

               1.  Bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan
               2.  Pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya
               3.  Bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau orang tua/walinya
               4.  Bantuan Pemerintah
               5.  Bantuan pemerintah daerah
               6.  Bantuan pihak asing yang tidak mengikat
               7.  Bantuan lembaga lain yang tidak mengikat
               8.  Hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau
               9.  Sumber lain yang sah




                                                           31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36