Page 17 - Candiku Yang Hebat
P. 17

Bab 3




                                          Candi Ratu Boko








                 Seharian kemarin Ale merengut dan cemberut. Ia masih kesal terhadap Bian. Anak

           baru itu ternyata sombong! Bagaimana ia bisa dijadikan sahabat kalau kesan pertama saja

           sudah mengesalkan. Tidak, anak itu tidak mungkin jadi temannya. Mereka sudah tidak bisa

           akur bahkan sejak hari pertama.

                 Kenapa Bian harus masuk ke kelasku, sih? gerutu Ale kesal. Padahal kelas 5 ada 2 kelas

           di sekolahnya; kelas 5A dan 5B. Ia memasuki halaman sekolah dengan perasaan malas.

           Ale masih enggan bertemu anak itu lagi. Tetapi, sudut matanya malah menangkap sosok

           anak baru itu sudah ada di depan kelas, dikerubuti teman-temannya. Huh, sepagi ini sedang

           pamer apalagi dia?

                 “Tidak usah merengut gitu dong. Biasa aja, kenapa Le?” Irwan tiba-tiba saja sudah

           ada di sebelahnya, berjalan menjejeri langkahnya. Ia tertawa melihat raut wajah Ale saat

           menatap Bian di kejauhan.

                 Bibir Ale malah semakin merengut. “Aku masih tidak suka ia mengagung-agungkan

           candi di negaranya. Padahal kamu tahu kan, Wan, kalau candi di negara kita itu jauh lebih

           hebat?” kata Ale.

                 “Tapi,  apa  kamu  sudah  tahu  candi  di  Thailand  itu  seperti  apa?  Bagaimana  kalau

           ternyata candi di Thailand itu bagus-bagus?”

                 Ale menoleh cepat dan terbelalak. “Apa? Kamu juga membela anak baru itu?”

                 Irwan tergelak. “Bukan begitu. Kita kan belum pernah ke Thailand, Le. Belum pernah

           melihat langsung candi yang disebutkan Bian kemarin. Bagaimana kalau ternyata Wat Arun

           itu memang indah dan hebat?”

                 Ale semakin melotot.

                 “Kamu sudah melihat candinya seperti apa, Le? Pulang sekolah kemarin kamu lihat

           gambarnya di internet mungkin?” tanya Irwan lagi, sengaja memancing reaksi sahabatnya.



                                                                                                             9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22