Page 51 - 10 Cerita dari 5 Penjuru
P. 51

8

                  Oleh-Oleh Teristimewa












                     jeknya, Dik!” tawar seorang ibu. “Kamu nanti saya
            “Obawa naik ke rumah Almarhum Mbah Maridjan.

            Jalannya kecil dan menanjak, nggak bisa pakai mobil.”
                  Mbah Maridjan adalah juru kunci Gunung Merapi.

            Sedihnya, ia menjadi korban keganasan awan panas.
                  Baru saja turun dari jip, dan detak jantung belum

            normal, beberapa tukang ojek sudah merubung mereka.
            Ada dua lelaki dan tiga perempuan.

                  “Tunggu sebentar, Bu,” kata Fendi.
                  “Tarik napas dulu,” timpal Ari.

                  Ida berjongkok  di pinggir  jalan.  Wajahnya pucat.
            “Hufft! Menyeramkan… tetapi  asyik juga ya?” katanya

            sambil nyengir.
                  Mereka semua tertawa.

                  “Om  Joni  dan Tante  Diah  mana,  sih?”  Leni
            celingukan mencari.



                                           41
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56