Page 52 - E-module Keanekaragaman Hayati
P. 52
c. Sistem Empat Kingdom
Perkembangan pengetahuan berlanjut, setelah ditemukannya mikroskop
elektron. Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop elektron
ternyata diketahui kalua makhluk hidup yang mikroskopis dan uniselules tadi
punya struktur yang berbeda-beda. Ada yang memiliki membran inti dan ada
yang tidak memiliki membran inti. Karena hal tersebut maka dicetuskan
sistem klasifikasi baru, yakni sistem klasifikasi empat kingdom, terdapat
kingdom plantae, animalia, protista, dan monera.
Gambar 42. Sistem Empat Kingdom.
d. Sistem Lima Kingdom
Sistem klasifikasi makhluk hidup selanjutnya disebut dengan sistem lima
kingdom. Sistem ini ditemukan oleh Robert H. Whittaker (1969). Klasifikasi
pada sistem ini disusun berdasarkan kompleksitas sel, kompleksitas
organisme, serta cara memperoleh makanan. Jadi klasifikasi lima kingdom ini
terdiri dari kingdom animalia, plantae, monera, protista, dan fungi. Sistem
lima kigdom ini paling cukup sering dipakai, sampai akhirnya ditemukan
sistem klasifikasi tiga domain dengan enam kingdom.
Gambar 43. Sistem lima Kingdom.
e. Sistem Tiga Domain
Sistem klasifikasi tiga domain merupakan sistem klasifikasi terbaru. Sistem
klasifkasi ini ditemukan oleh Carl Woese (1990). Pada sistem klasifikasi ini,
makhluk hidup dikelompokkan pada tingkatan yang lebih tinggi dari
kingdom yaitu domain. Terdapat tiga domain yang saat ini digunakan, yaitu
domain bacteria, archaea, dan eukarya.
Ketiga domain ini berisikan enam kingdom yang anggotanya mirip dengan
sistem lima kingdom, hanya saja ada penambahan satu kingdom baru,
34