Page 95 - Modul Flip Book Seni Budaya Kelas XI
P. 95

Pada pertengahan abad XIX, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
                  maka teater berkembang dari romantik ke realisme. Dua tokoh yang mempengaruhi timbulnya
                  realisme di Barat adalah Auguste Comte dan Teori Evolusi dari Charles Darwin.
                      Ternyata realisme yang merajai
                  di  abad  XIX,  tidak  sepenuhnya
                  diterima di abad XX. Di abad XX
                  banyak pemberontakan terhadap
                  teater Realisme, maka timbullah
                  aliran simbolisme, ekspresionisme
                  dan  teater  epik.  Dengan  demikian
                  auditoriumnya pun berubah dengan
                  penutup di bagian atas, karena listrik
                  sudah ditemukan. Pertunjukan tidak
                  lagi mengandalkan cahaya matahari,
                  tetapi dengan menggunakan lampu.
                                                                    Sumber: penulis
                  D.  Teater Modern
                                                         Gambar 11.9 Tata panggung dengan bentuk tapal
                      Sejarah dan perkembangan                  kuda di dalam ruang terbuka.
                  teater modern di Indonesia berbeda
                  dengan sejarah dan perkembangan
                  teater modern di Eropa. Sejarah dan
                  perkembangan teater modern di
                  Eropa dipelopori oleh Hendrik Ibsen,
                  yang lahir pada 20 Maret 1828, di
                  Norwegia. Dramawan terbesar dan
                  paling  berpengaruh  pada  zamannya
                  ini dikenal sebagai “bapak teater
                  realisme”. Melalui karya-karyanya,
                  Ibsen tidak lagi bercerita tentang
                  dewa-dewa, raja-raja atau kehidupan
                  para bangsawan di masa lalu, tetapi
                                                                    Sumber: penulis
                  tentang manusia-manusia dalam
                                                           Gambar 11.10 Tata panggung dengan bentuk
                  kehidupan sehari-hari. Ini terlukis          proscenium di dalam ruangan.
                  dalam naskah-naskah dramanya yang
                  berjudul Rumah  Boneka  (1879), Musuh  Masyarakat  (1882), Bebek  Liar  (1884), dan lain-lain.
                      Munculnya teater realisme bersamaan dengan revolusi industri-teknologi, revolusi demokratik,
                  dan revolusi intelektual, yang mengubah konsepsi waktu, ruang, ilahi, psikologi manusia, dan
                  tatanan sosial.
                      Awal dari gagasan realisme adalah keinginan untuk menciptakan illusion of reality di atas pentas
                  sehingga untuk membuat kamar atau ruang tamu tidak cukup hanya dengan gambar di layar.
                  Akan tetapi, perlu diciptakan kamar dengan empat dinding seperti ruang tamu atau kamar yang
                  sebenarnya. Inilah yang mengawali timbulnya realisme Convention  of the fourth  wall. Kesadaran
                  akan dinding keempatnya adalah tempat duduk penonton yang digelapkan agar seolah-olah
                  penonton mengintip peristiwa dari hidup dan kehidupan.






                                                                                  SENI BUDAYA  89
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100