Page 104 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 104
90
berwawasan sedikit lebih maju
dari sekedar kain lap dan gagang
sapu. Dan apakah salah kalau saya
menuangkannya dalam bentuk tulisan,
blog?? So, what’s wrong with BABU
NGEBLOG? (Rie rie, 2008b).
ROSDA
Frasa ‘kain lap dan gagang sapu’ adalah simbol pekerjaan
domestik, yang menekankan identitas posisional seorang
pembantu yang tersubordinasi. Rie rie juga mempertanyakan
keraguan pembacanya atas kemungkinan memadukan kegiatan
intelektual seperti blogging ke dalam kehidupan seorang
BMI. Lebih penting lagi, secara jelas Rie rie mencerminkan
kehendaknya menantang identitas posisional seorang
pembantu, dengan kain lap dan gagang sapu sebagai artefak
budayanya, dan menciptakan identitas figuratif pembantu yang
cerdas, dengan blog sebagai artefak baru. Meskipun begitu,
Rie rie tetap memanfaatkan ‘kain lap dan gagang sapu’ dalam
naratifnya di blog. Dengan demikian, paduan artefak budaya,
kain lap, gagang sapu, dan blog, memunculkan dunia baru,
yaitu BMI yang cerdas dan kreatif.
Kritik sosial juga tersirat di dalam tulisan Rie rie. Dia
memandang profesinya sebagai BMI lebih terhormat dalam hal
kemandirian secara finansial, dan membandingkannya dengan
stereotip pegawai negeri, yang dia gambarkan sebagai sosok
kurang produktif dan hanya makan gaji buta. Itulah sebabnya
Rie rie tidak menganggap judul babu ngeblog sebagai sebuah
arogansi.