Page 14 - Profil sman 1 martapura dan kesenian
P. 14

Kain Khas Banjar






         Sasirangan
         S  a   s  i r  a  n   g   a   n






































                                                                Proses  pembuatan  sasirangan  melibatkan
      Sasirangan  berasal  dari  kata  "sirang,"  yang
      berarti  menjahit  atau  mengikat.  Teknik                beberapa  tahap.  Pertama,  kain  diikat  dengan
      pembuatannya menggunakan metode tie-dye,                  benang  pada  bagian  yang  tidak  ingin
      di  mana  kain  diikat  dengan  benang  sebelum           diwarnai. Kemudian, kain dicelupkan ke dalam
      dicelupkan ke dalam pewarna alami. Proses ini             pewarna  alami  yang  terbuat  dari  tumbuh-
      menciptakan  motif-motif  unik  yang  menjadi             tumbuhan  lokal.  Setelah  itu,  kain  dijemur
      ciri khas sasirangan.                                     hingga  kering  sebelum  benang  ikatan
                                                                dilepaskan, memperlihatkan motif indah yang
                                                                terbentuk.
      Dahulu, sasirangan digunakan dalam upacara
      adat  dan  ritual  keagamaan,  melambangkan               Perkembangan        industri    fashion     telah
      kesucian dan perlindungan. Kini, kain ini telah           membawa        sasirangan      ke     panggung
      bertransformasi  menjadi  busana  sehari-hari             internasional. Desainer lokal dan internasional
      yang  digemari  banyak  kalangan,  baik  lokal            mengapresiasi  keunikan  kain  ini  dengan
      maupun internasional.
                                                                menggunakannya  dalam  koleksi  mereka.
                                                                Gaun,  kemeja,  hingga  aksesoris  berbahan
                                                                sasirangan  kini  menjadi  tren,  membuktikan
          PAGE  9                                               bahwa warisan budaya ini mampu bersaing di
                                                                dunia mode global.









             K E L O M P O K   3
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18