Page 27 - E-modul Sistem Pernapasan Manusia
P. 27

kaum  perempuan,  terdiri  dari  usia  10    tahun  keatas  mencapai  jumlah  62,8  juta
                   perokok 40% diantaranya berasal dari kalangan ekonomi bawah.  Dari pernyataan
                   tersebut,  terlihat  ironis,  disamping  bahaya  merokok  bagi  kesehatan  yang  tinggi,
                   diimbangi pula dengan banyaknya perokok yang semakin meningkat.
                       Dilihat dari segi kesehatan pernapasan manusia, perilaku merokok menyumbang
                   87%  penyebab  kematian  akibat  kanker  paru-paru.  Merokok  mampu  menghambat
                   kerja  paru-paru  normal,    karena  sifat  hemoglobin  lebih  mudah  mengikat
                   karbondioksida  membentuk  karboksihemoglobin  daripada  mengikat  oksigen.
                   perokok aktif dan perokok pasif dapat mengakibatkan paru-parunya lebih banyak
                   mengandung CO dibandingkan oksigen, sehingga kadar oksigen dalam darah kurang
                   lebih 15% daripada kadar oksigen normal. Berikut ini reaksinya:

                        O2 + Hb ⇄ HbO2
                       CO + Hb ⇄ HbCO
                   Berikut ini gangguan pernapasan yang disebabkan akibat merokok


                   1.  Bronkitis  (radang  cabang  tenggorok).  Gejala  yang  timbul  pada  gangguan  ini
                       berupa  batuk.  Batuk  mengindikasikan  bahwa  paru-paru  tidak  mampu
                       menyekresikan mukus yang ada di bronkiolus secara normal. Mukus yaitu cairan
                       lengket/lendir  yang  terdapat  di  dalam  tabung  bronchial  di  paru-paru.  Batuk
                       tersebut  terjadi  karena  mukus  menangkap  partikel-partikel  kotoran  yang  ada
                       pada  udara  yang  dihirup  agar  tidak  menyumbat  paru-paru.  Mukus  membawa
                       kotoran bergerak melalui tabung bronchial dengan bantuan silia. Silia membantu
                       pergerakan  mukus  keluar  dari  paru-paru  menuju  tenggorokan.  Asap  rokok
                       menimbulkan gerakan silia menjadi lambat dan dalam jangka waktu yang lama
                       menyebabkan  perokok  harus  sering  mengeluarkan  mukus  dengan  cara  batuk.
                       Ketika hal tersebut terjadi terus menerus menyebabkan kerja sistem pernapasan
                       menjadi terhambat, dan perokok rentan menderita radang paru-paru/ bronkitis.


























                                    Gambar 15. Perbedaan Bronkus Normal dan Tidak Normal.
                                       Sumber: https://www.klikdokter.com/penyakit/bronkitis






                                                             25
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32