Page 2 - RAP2020
P. 2

4.  Meningkatkan kredibilitas dan Transparansi badan Peradilan


                                  Senada  dengan  visi  dan  Misi  Mahkamah  Agung,  Pengadilan

                            Negeri Palangka Raya merupakan salah satu badan peradilan tingkat
                            pertama yang telah berkomitmen untuk mewujudkan good governance

                            tersebut.  Berbagai  upaya  telah  dilakukan  melalui  penguatan-

                            penguatan  di  semua  area  perubahan,  salah  satunya  adalah
                            penguatan  sumber  daya  manusia  melalui  diklat  kepemimpinan  dan

                            Pengawas ini.

                                  Reformasi  birokrasi  pada  hakikatnya  merupakan  upaya  untuk
                            melakukan  pembaharuan  terhadap  pola  pikir  dan  budaya  kerja

                            terhadap     sistem     penyelenggaraan       pemerintahan,       terutama
                            menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan

                            (business  proses),  dan  sumber  daya  manusia  (Aparatur),  sehingga
                            dapat  lebih  efektif  dan  kesemuanya  ditujukan  untuk  meningkatkan

                            pelayanan  publik.  Peran  aktif  dari  pimpinan,  seluruh  pejabat  dan

                            pegawai  termasuk  pegawai  Honorer  menjadi  penentu  keberhasilan
                            reformasi  birokrasi,  selama  ini  kualitas  pelayanan  publik  kita  belum

                            sepenuhnya  dapat  diselenggarakan  sesuai  dengan  harapan
                            masyarakat dan pengguna pengadilan.

                                  Salah  satu  sumber  permasalahan  birokrasi  adalah  perilaku
                            negatif  yang  ditunjukan  dan  dipraktikkan  oleh  para  birokrat.  Perilaku

                            ini mendorong terciptanya citra negatif birokrasi,  Perilaku yang sudah

                            menjadi mental model birokrasi yang dipandang lambat, berbelit-belit,
                            tidak  inovatif,  tidak  peka,  inkosisten,  malas,  feodal  dan  lainnya.

                            Karena  itu,  fokus  perubahan  reformasi  birokrasi  ditujukan  pada

                            perubahan  mental  aparatur.  Perubahan  mental  model/perilaku
                            aparatur diharapkan akan mendorong terciptanya budaya kerja positif

                            yang  kondusif  bagi  terciptanya  birokrasi  yang  bersih  dan  akuntabel,
                            sefektif,  dan  efisien  serta  mampu  memberikan  pelayanan  yang

                            berkualitas.



                             Rancangan Aksi Perubahan| Membangun si-ELMO (Sistem Elektronik Monitoring)   2
                        menuju peningkatan kinerja pengawasan Layanan Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri
                                                                                   Palangka Raya
   1   2   3   4   5   6   7