Page 44 - Perjuangan dan Harapan Transformasi Semenanjung Doberai PBD
P. 44

Sorong, Kota Transit nan Strategis




               Tentu kamu sudah paham dong, kenapa Sorong disebut
          sebagai  kota transit.  Yup, karena  para  turis  mancanegara

          maupun lokal yang hendak ke Raja Ampat, perlu menjangkau
          kota Sorong dahulu sabagai start awal. Namun, bukan hanya

          karena  itu.  Sorong memang  memiliki  bandara berstandar
          nasional yang bisa didarati semua jenis pesawat.

               Bandar udara Domine Eduard Osok (DEO) termasuk

          bandara yang megah dan memiliki fasilitas modern. Dengan
          panjang 2.060 meter dan lebar 45 meter, runway bandara ini
          dapat  dilalui  pesawat sejenis Boeing  seri 737. Bandara  ini

          dibangun dan dikembangkan untuk memacu kemajuan kawasan
          timur Indonesia dengan Kota Sorong sebagai pintu gerbangnya.


               Kalau kamu pernah mendengar program Nawacita;
          sembilan prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan
          yang menjadi  bagian dari visi Presiden Joko  Widodo dan

          Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kampanye Pilpres mereka
          tahun  2014, pengembangan  Bandara  Domine  Eduard  Osok
          ini  termasuk di  dalamnya,  yakni  membangun  Indonesia  dari

          pinggiran.

               Caranya  adalah  dengan memperkuat  daerah-daerah

          dan desa yang masuk dalam  kerangka  negara  kesatuan.
          Pembangunan dari pinggiran ini akan meningkatkan kualitas
          hidup dan produktivitas rakyat, terutama dari sektor transportasi.


                                          32
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49