Page 128 - Kelas X Hindu BS press
P. 128
menggigit pohon bambu tersebut. Peristiwa ini sangat kritis dan sangat mengerikan
bagi para roh yang terhukum. Melihat kejadian ini Jaratkaru berlinang-linang air
matanya kasihan menyaksikan roh terhukum tersebut.
Didekatilah roh itu dan ditanya satu persatu penyebab ia sampai terhukum
seperti itu. Semua roh menyampaikan suatu alasan penyebabnya seperti: mencuri,
irihati memitnah, berzinah dan lain-lain yang menurut Jaratkaru memang pantas
pula mendapatkan hukuman seperti itu. Kemudian akhirnya Sang Jaratkaru
menanyakan penyebabnya sampai terhukum, lalu roh itu menjawab, saya ini yang
kau tanyai, saya akan katakan keadaan saya semua, keturunan kami putus itulah
sebabnya saya pisah dari dunia leluhur, dan tergantung dibambu besar ini seakan-
akan sudah masuk neraka. Saya punya seorang keturunan bernama Jaratkaru, ia
pergi untuk ingin melepaskan ikatan kesengsaraan orang, ia tidak punya istri,
karena menjadi seorang brahmacari sejak masih kecil.
Itulah sebabnya saya ada dibuluh ini, karena berata semadinya keturunan saya
di asrama pertapaannya. Mungkin ia telah hebat ilmunya namun apabila putus
ketunmannya niscaya tidak ada buah dari tapanya. Saya tidak berbeda seperti
orang yang melaksanakan perbuatan hina yang pahtas mendapat sengsara. Rugi
rupanya perbuatan saya yang baik pada waktu hidup. Kalau kiranya engkau
belas kasihan kepada saya, pintalah kasihannya sang wiku Jaratkaru supaya suka
berketurunan, supaya saya dapat pulang ke tempat para leluhur, katakanlah bahwa
saya menderita sengsara, supaya belas kasihan ia juga.
Mendengar kata - kata leluhurnya itu, makin berlinanglah air matanya
sang Jaratkaru dan tanpa disadari ia menangis, hatinya makin tersayat melihat
leluhurnya menderita, lalu berkata: “saya
inilah yang bernama Jaratkaru, seorang
keturunanmu yang gemar bertapa, bertekad
menjadi brahmacari, kiranya sekaranglah
penderitaanmu berakhir sebab selalu sempurna
tapa yang telah berlangsung. Adapun kalau itu
yang menjadi kendala untuk kembali ke sorga,
janganlah khawatir, saya akan memberhentikan
kebrahmacarian saya”.
Saya akan mencari istri agar mempunyai
anak. Adapun istri yang saya kehendali
adalah istri yang namanya sama dengan nama
saya supaya tidak ada pertentangan dalam
perkawinan saya. Kalau saya telah berputra
saya akan menjadi brahmacari lagi. Demikian
Sumber: www.en.wikipedia.org
Gambar 5.3 Ilustrasi cerita Sang Jaratkaru kata Sang Jaratkaru dan pergilah ia mencari
istri yang senama dengan dia. Semua penjuru
sudah dimasukinya namun belum mendapatkan istri yang senama dengan dia,
maka dia tidak tahu apa yang akan dikerjakan dengan tanpa disadari dia mencari
122 | Kelas X SMA/SMK