Page 232 - Kelas XII Bahasa Indonesia BS press
P. 232

KAKEK
              Hari begini sudah terlambat untuk berfikir begitu. Sudah hampir waktunya
              buat makan malam.

              NENEK
              Di mana mereka akan mengubur kita? Dalam sebuah lubang yang hina
              dan terasing.
              KAKEK

              Cobalah berpikir tentang yang lain. Berpikirlah tentang pindang bandeng.
              NENEK

              Tak heran kalau di pinggir jalan kereta api. Di suatu tempat dimana tak
              pernah dikunjungi seorangpun. Dan mereka akan mengubur kau di dalam
              sebuah lubang buruk lainnya. Pada lubangmu sendiri. Kita akan terpisah.
              KAKEK
              Jika kita berdua sudah mati, apalagi yang hendak dipikirkan?

              NENEK

              Dikubur bersama orang-orang asing. Sungguh tak pantas. Aku bahkan tak
              sempat berpikir akan mendapatkan hiasan yang layak. Tak banyak yang
              kumaui. Sebuah batu nisan yang sederhana, untuk memberi tahu siapa
              yang terkubur di dalamnya.
              KAKEK

              Kita  tak  mampu  membiayai  penguburan  kita  sendiri.  Bahkan  buat
              membiayai menggali lubangnya, kita tidak mampu.
              NENEK

              Aku suka kuburan marmer yang megah.
              KAKEK

              Biayanya begitu banyak.
              NENEK

              Sebuah nisan yang besar diukir begitu indahnya.
              KAKEK

              Beratus-ratus ribu. Kita tidak punya beratus-ratus ribu.







            226  Kelas XII                                              Bahasa Indonesia
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237