Page 58 - Kelas XII Bahasa Indonesia BS press
P. 58
2. Sejarawan terikat pada keharusan, Novelis sepenuhnya bebas untuk menciptakan
yaitu bagaimana sesuatu sebenarnya dengan imajinasinya mengenai apa, kapan,
terjadi di masa lampau, artinya tidak siapa, dan di mananya.
dapat ditambahtambah atau direka.
3. Hubungan antara fakta satu dengan Faktor perekayasaan pengaranglah yang
fakta lainnya perlu direkonstruksi, mewujudkan cerita sebagai suatu kebulatan
paling sedikit hubungan topografis atau koherensi, dan sekali-kali ada relevansinya
atau kronologisnya. Sejarawan perlu dengan situasi sejarah.
menunjukkan bahwa yang ada
sekarang dan di sini dapat dilacak
eksistensinya di masa lampau. Hal itu
berguna sebagai bukti atau saksi dari
apa yang direkonstruksi mengenai
kejadian di masa lampau.
4. Sejarawan sangat terikat pada fakta Pengarang novel tidak terikat pada fakta sejarah
mengenai apa, siapa, kapan, dan di mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana.
mana. Kesemuanya dapat berupa fiksi tanpa ada
kaitannya dengan fakta sejarah tertentu. Begitu
pula mengenai peristiwa-peristiwanya, tidak
diperlukan bukti, berkas, atau saksi.
5. Pelaku-pelaku, hubungan antara Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka,
mereka, kondisi dan situasi hidup, kondisi dan situasi hidup, dan masyarakat,
dan masyarakat, kesemuanya adalah kesemuanya adalah hasil imajinasi.
harus sesuai dengan kenyataan yang
terjadi.
(Sumber:http://pustaka.unpad.ac.id )
Tugas
Berdasarkan uraian sebelumnya, temukanlah bukti perbandingan antara teks
sejarah berikut ini dengan kutipan novel sejarah Rumah Kaca karya Pramoedya
Ananta Toer.
52 Kelas XII Bahasa Indonesia