Page 83 - Kelas XII Bahasa Indonesia BS press
P. 83

1
              Kegiatan



               Menyusun Kerangka Novel Sejarah Berdasarkan Peristiwa
               Sejarah

                   Untuk memudahkan penyusunan novel sejarah, kamu harus menentukan
               peristiwa sejarah yang akan menjadi latar cerita. Peristiwa sejarah yang menjadi
               dasar penulisan novel sejarah adalah peristiwa yang benar-benar terjadi di
               masa lalu. Wujudnya dapat berupa peristiwa yang berkaitan dengan hidup
               orang banyak atau hidup seseorang. Setelah menentukan peristiwa sejarah,
               kamu harus menyusun kerangka atau gambaran singkat cerita sejarah yang
               akan ditulis. Perhatikan contoh berikut ini.

                           Peristiwa Sejarah                Pengembangan Peristiwa

                Meletusnya Gunung Kelud tahun 1966   Aku dilahirkan di pengungsian saat Gunung
                                                     Kelud meletus tahun 1966. Karena minimnya
                                                     fasilitas kesehatan di pengungsian, ibu
                                                     meninggal saat melahirkanku.

                Kecelakaan kereta api di Bintaro pada  Dalam kecelakaan kereta api di Bintaro tanggal

                19 Oktober 1987                      19 Oktober 1987, aku masih berusia 8 tahun.
                                                     Kedua orang tuaku tewas dalam peristiwa itu.
                                                     Aku sendiri kehilangan sebelah kakiku yang
                                                     tertindih pintu kereta api.

                   Para penulis karya sastra sangat cermat dalam menulis. Sebelum menulis,
               mereka akan mencari ilham dengan banyak membaca. Gola Gong memulai
               menulis setelah membaca koran atau majalah. Kemudian, ia memaksimalkan
               indra pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan.
               Peristiwa-peristiwa di sekitar kita dijadikan sumber penulisan. Ia pun
               mencari, menggali, dan menemukannya. Ia melakukan observasi ke lapangan,
               melakukan  wawancara  dengan  narasumber,  melakukan  cek  dan  ricek,
               ditambah dengan pemanfaatan rumus 5W+1H. Langkah berikutnya adalah
               membuat sinopsis untuk setiap bab novel, membuat karakter para tokoh, serta
               menggambarkan latar tempat, waktu, dan suasana. Selain mempermudah kita
               menulis, cara ini untuk menghindari adanya pekerjaan lain, seperti menerima
               telepon, orang tua minta bantuan ke warung, ada teman ngajak bermain, dan
               sebagainya. Sekalipun ditinggalkan, kita tak pernah takut kehilangan sesuatu
               karena semuanya sudah direkam.





               Bahasa Indonesia                                                        77
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88