Page 4 - Aksi Nyata 3.3 Ebook
P. 4
Ada beberapa faktor yang menyebakan minat baca siswa di indonesia masih rendah
pertama, belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak dini, role model di
keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya mengikuti kebiasaan orang tua. Oleh
karena itu peran orang tua sangat penting untuk meningkatkan minat baca anak. Kedua
akses ke fasilitas pendidikan belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan.
Kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini di rumah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan atas hingga perguruan tinggi. Tanpa kebiasaan membaca,
maka akan sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya
berada dalam buku-buku. Minat baca, buku dan perpustakaan adalah tiga elemen pokok
dalam suatu sistem pendidikan yang dapat menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Pengembangan minat baca yang berkesinambungan buka hanya sekedar tujuan
pengajaran membaca tetapi juga merupakan persyaratan penting untuk tumbuhnya
kemampuan-membaca.
Oleh karena itu untuk meningkatkan minat baca perlu diterapkan budaya membaca yang
diawali dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu
kebiasaan atau budaya di SDN 1 Kutamakmur, yaitu melalui sebuah program yang
bernama SAPA-KUPI yang artinya Sabtu Pagi buKu Pindah, dengan mengaktifkan sudut
baca di kelas dan juga pustaka sekolah. Dimana dalam program ini anak-anak 10 menit
sebelum pembelajaran melakukan kegiatan membaca buku disudut baca di dalam
kelasnya setiap hari dari hari senin sampai jumat, kemudian pada pagi sabtu mereka
mengumpulkan buku di sudut baca kelasnya dan memindahkan atau menukar dengan
buku yang ada disudut baca kelas lain, sehingga bukunya berganti dengan buku lain
yang bertujuan supaya mereka tidak bosan dalam membaca buku yang sama setiap hari
nya.
TUJUAN
Gerakan meningkatkan minat baca ini supaya siswa mempunyai keinginan atau
kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan bacaan, Siswa yang demikian
senantiasa haus terhadap bacaan. Minat baca sangat berpengaruh terhadap ketrampilan
membaca., dan untuk meningkatkan minat baca ini tidak dapat dibebankan pada
keluarga saja atau lembaga pendidikan saja tetapi sama-sama mempunyai peran
penting. Oleh karana itu di buatlah sebuah program di SDN 1 Kutamakmur yang bernama
SAPA-KUPI yang artinya setiap sabtu pagi buku pindah.