Page 25 - E-MODUL LARUTAN ELEKTROLIT & NONELEKTROLIT - MUHAMMAD HIZBULLOH ASROR
P. 25
dan senyawa kovalen polar (mempunyai ikatan kovalen polar) yang
berada dalam bentuk larutan. Hal ini dapat terjadi karena kedua
senyawa tersebut akan terionisasi jika dilarutkan dalam air baik
terionisasi sempurna atau pun terionisasi sebagian.
Contoh:
+
-
NaCl(aq) → Na (aq) + Cl (aq) (pada eletrolit kuat)
+
CH 3COOH(aq) ⇄ H (aq) - (pada elektrolit
+ CH 3COO (aq)
lemah)
C 2H 5OH(aq) tidak terionisasi (pada non elektrolit)
Perbedaan dari ketiga reaksi pengionan diatas yaitu terletak
pada jenis ikatan pada tiap-tiap senyawa. Reaksi pada senyawa NaCl
merupakan ikatan ion yang terjadi antara atom dengan energi ionisasi
rendah dengan atom yang mempunyai afinitas elektron tinggi. Ikatan
ion terjadi antara unsur-unsur logam dengan unsur non-logam.
Pada senyawa CH 3COOH(aq) memiliki ikatan kovalen polar yaitu
ikatan yang terbentuk dari atom yang memiliki keelektronegatifan
berbeda. Distribusi pada kedua atom pada ikatan kovalen polar yang
berikatan tidak merata sehingga menyebabkan polarisasi muatan yang
tidak merata. Ikatan kovalen terjadi antara unsur-unsur non-logam
dengan unsur non-logam.
Sedangkan pada senyawa C 2H 5OH yang bersifat non elektrolit
memiliki ikatan kovalen non polar yaitu ikatan yang terbentuk dari
atom yang memiliki keelektronegatifan yang sama. Distribusi elektron
pada kedua atom saling berikatan merata yang menyebabkan tarikan
antar atom menjadi sama besar.
Adanya perbedaaan reaksi pengionan tersebut dipengaruhi oleh
jumlah ion yang terionisasi atau biasa disebut derajat ionisasi.
2. Derajat Ionisasi
Derajat ionisasi merupakan parameter larutan elektrolit, yaitu
perbandingan jumlah mol dari zat yang terionisasi dengan zat mula-
mula yang dilambangkan dengan ( )
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit | 11