Page 40 - Bahan Ajar Kelas XI S.1 oke pdf
P. 40
Modul Kimia Berbasis Higher Order Thinking
1. Partikulat
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor dan
industri ( asap pabrik ) dapat menghasilkan partikulat karbon dan gas
karbonmonoksida.
C8H18 + 8O2 → C + 7CO + 9H2O + energi
Partikulat-partikulat karbon seringkali mendorong tumbuhnya kanker. Jika
partikulat tersebut terlalu banyak maka dapat mempengaruhi jumlah radiasi
matahari yang sampai ke permukaan bumi. Ini terjadi karena hamburan dan
absorpsi cahaya oleh partikulat. Salah satu akibatnya adalah mengurangi daya
penglihatan yang sangat membahayakan pilot pesawat terbang. Pengurangan
jumlah panas di atmosfer bumi terpengaruh sehingga dapat mempengaruhi iklim.
Pembakaran bensin juga menghasilkan senyawa timbal (timbal bromida atau
timbal klorida) yang beracun. Jika masuk ke dalam tubuh, timbal sukar keluar
sehingga kadar timbal dalam tubuh makin lama makin banyak.
2. Karbonmonoksida
Gas karbondioksida (CO) merupakan gas yang tidak bewarna, tidak berbau,
tidak berasa, dan sangat beracun. Akibat gas CO bagi manusia sama dengan akibat
kekurangan oksigen. Adanya gas CO sangat mengganggu kerja hemoglobin (Hb)
dalam sel darah merah. Hemoglobin bertugas membawa oksigen yang diserap paru-
paru dari udara.
Hb + O2 → HbO2
Daya ikat Hb terhadap CO lebih besar daripada terhadap O2 (± 200 kali lebih
kuat). Jika terdapat CO dan O2, hemoglobin akan mengikat CO membentuk CO-
hemoglobin.
Hb + CO → HbCO
3. Karbondioksida
Adanya karbondioksida yang berlebihan di atmosfer dapat menimbulkan
fenomena yang disebut efek rumah kaca (green house effect). Istilah efek rumah
kaca diilhami dari rumah yang terdiri atas kaca bewarna hijau untuk menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan di dalamnya meskipun musim dingin. Di dalam rumah kaca
tersebut, temperatur yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dapat dipertahankan
agar tetap hidup.
Uap air dan karbondioksida di atmosfer berkelakuan sebagai tutup kaca dan
rumah kaca yang dapat mempertahankan temperatur permukaan bumi.
Karbondioksida dapat mengapsorpsi sinar inframerah. Di daerah troposfer, H2O
lebih bersifat dominan mengabsorpsi sinar inframerah daripada CO2. Namun,
didaerah atmosfer, CO2 dan O2 sama-sama merupakan absorben yang kuat. Bumi
37
untuk kelas XI SMA/MA Nofrianto, S.Pd. 3 7