Page 201 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH
P. 201

batasan pengertiannya menggunakan frasa “selanjutnya disebut” atau
            frasa “selanjutnya disingkat”.


            Pertanyaan 168

            Bagaimana penulisan penggunaan huruf kapital atau huruf kecil
            terhadap suatu kata atau istilah dalam peraturan pelaksanaan yang
            tidak mendefinisikan suatu kata atau istilah yang telah didefinisikan
            oleh peraturan perundang-undangan yang mendelegasikan?
                Jawaban:
            Penulisan suatu kata atau istilah dalam peraturan pelaksanaan yang ti-
            dak mendefinisikan suatu kata atau istilah, namun telah didefinisikan
            di peraturan perundang-undangan yang mendelegesaikan maka kata
            atau istilah tersebut ditulis dengan menggunakan huruf awal kecil.

            Namun demikian, jika kata atau istilah tersebut digunakan secara ber-
            ulang dan telah didefinisikan oleh peraturan perundang-undangan
            yang mendelegasikan, kata atau istilah tersebut harus dicantumkan
            dalam ketentuan umum dan penulisannya  diawali dengan huruf
            kapital.
                Contoh:
            Frasa “penyelenggaraan perlindungan perempuan” dalam ketentuan
            Pasal 2 ayat (6) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor Nomor 33
            Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pencegahan Kekerasan, Eks-
            poloitasi dan Diskriminasi Terhadap Perempuan.

                (6) Asas kemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
            d merupakan penyelenggaraan perlindungan perempuan yang membe-
            rikan manfaat






        152      Buku Tanya Jawab seputar Pembentukan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206