Page 19 - buletin lp yk
P. 19
Seperti hari ini, Kamis (18/2) layanan video call
untuk WBP rutin dilaksanakan tetap dengan
pengawasan dan protokol kesehatan.[]
Enam Warga Binaan Lapas
Yogyakarta Ikuti Ujian
Paket C
Program asimilasi ini tidak dipungut biaya sepeser
pun. Tujuan dari program ini untuk melindungi
warga binaan dari penyebaran Covid-19, ketika
sudah kembali ke rumah tetap taati protokol
kesehatan. Kami minta keluarga juga turut berperan
mengawasi agar tidak mengulangi kembali
perbuatannya, ” pesan Yuli.
Selama asimilasi ini pula warga binaan tetap dalam
pengawasan dan dipantau oleh Balai
Pemasyarakatan (Bapas).[]
Konsisten Bangun ZI, Lapas YOGYAKARTA – Enam Warga Binaan
Pemasyaraktan (WBP) Lapas Kelas IIA Yogyakarta
Yogyakarta Layani (Wirogunan) mengikuti ujian akhir sekolah kelas 12
Kunjungan Virtual WBP program pendidikan kesetaraan Paket C. Mereka
ujian
seperti
Sosiologi,
mata
mengerjakan
Ketrampilan, dan Bahasa Jawa.
Ambar Kusuma petugas Lapas Kelas IIA
Yogyakarta yang mengelola pendidikan kesetaraan
mengatakan ujian tersebut bisa terlaksana karena
adanya kerjasama dengan Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) Kota Yogyakarta. Lapas Kelas IIA
Yogyakarta menurut dia dapat menyelenggarakan
pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket
C.
“WBP yang mengikuti pendidikan kesetaraan
menjadi warga belajar SKB Kota Yogyakarta secara
resmi. Para WBP ini sebelum dipidana adalah
pribadi yang sulit untuk melanjutkan sekolah.
YOGYAKARTA – Konsisten membangun Zona Mereka lebih senang main, kumpul-kumpul dengan
Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari teman sejawat, bahkan juga melakukan tindak
kriminal, kemudian kami lakukan pendekatan efektif
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan hingga mereka mau diajak bersekolah,” ungkapnya
Melayani (WBBM), Lapas Kelas IIA Yogyakarta pada wartawan, Sabtu (20/3).
tetap memberikan pelayanan prima kepada Sukamto, Kepala Subsi Bimaswat menambahkan
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di tengah penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di Lapas
pandemi Covid-19. Kelas IIA Yogyakarta merupakan wujud pembinaan
intelektual bagi WBP dengan melanjutkan
pendidikannya. Lapas bahkan memfasilitasi untuk
datang ke sekolah terakhir bila ijasah atau rapor
masih berada di sekolah bersangkutan.
“Sebetulnya tiga dari enam WBP yang mengikuti
ujian sedang melaksanakan Pembebasan
Bersyarat. Mereka selama ini belajar dibimbing Pak
Ambar dengan diberikan modul dan post test. Itu
memang cara kami merangkul WBP yang bebas
agar tetap mengikuti pendidikan kesetaraan. Kami
berupaya memberikan bekal, agar ketika mereka
bebas nanti, bisa menjalani kehidupan yang lebih
baik,” ungkap dia. (Fxh)
17