Page 22 - buletin lp yk
P. 22
Zikir Akbar di Lapas Siasat Lapas Yogyakarta
Yogyakarta, Kakanwil: Tetap Selenggarakan Salat
Membentuk Pribadi Cerdas Tarawih di Tengah
secara Emosional dan Pandemi
Spiritual
YOGYAKARTA – Warga binaan Lapas Kelas IIA
Yogyakarta mengikuti kegiatan Zikir Akbar Asmaul
Husna dalam rangka Peringatan Hari Bakti
Pemasyarakatan ke-57.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di
lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM D.I. Yogyakarta. Acara ini dilakukan
secara virtual dengan dipusatkan di Lapas
Yogyakarta pada Rabu (07/04).
Marhaban Ya Ramadan!
Bulan Ramadan tahun 1442 Hijriah telah tiba. Umat
Islam di seluruh dunia bergembira dan mengucap
rasa syukur menyambut kedatangan bulan yang
penuh rahmat dan ampunan.
Rasa syukur itu pun merambat hingga ke Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA
Yogyakarta. Walau di dalam kamar hunian, pada
Seluruh warga binaan dan pegawai dengan malam pertama Bulan Ramadan (12/04), WBP
khusyuk mengikuti acara zikir bersama yang yang belum berkesempatan ke Masjid Al-Fajar,
dipandu oleh motivator Emotional Spiritual melaksanakan ibadah Salat Tarawih secara
Quotient (ESQ), Irvan Suryaningrat. berjamaah di kamar masing-masing, dipimpin oleh
WBP yang dianggap lebih baik pengetahuan
Dalam laporannya pula, kalapas menyampaikan agamanya.
bahwa hari ini terdapat dua rangkaian kegiatan
yaitu Wisuda Santri WBP Madrasah Al-Fajar dan Pada kondisi normal, setiap bulan Ramadan para
Zikir Akbar Asmaul Husna. WBP melaksanakan salat Tarawih di Masjid Al-
Fajar Lapas Kelas IIA Yogyakarta. Tetapi pihak
lapas mengeluarkan kebijakan bahwa WBP yang
Salat Tarawih berjamaah di masjid jumlahnya
dibatasi, yaitu hanya 1 wisma atau blok, guna
menerapkan protokol kesehatan.
Dalam keterangannya Kepala Sub Seksi Bimbingan
Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimaswat)
Sukamto menyatakan bahwa pegawai dan ustaz
yang mengikuti dan mengawasi ibadah pun
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan.
Hukum dan HAM D.I. Yogyakarta, Budi Argap
Situngkir mengungkapkan kegiatan ini merupakan “Sebetulnya WBP cenderung aman bila tidak
momentum yang sangat penting bagi jajaran berhubungan dengan orang dari luar lapas. Kami
pemasyarakatan untuk mengukuhkan malah kawatir petugas atau pembimbing agama
komitmennya.[] dapat menjadi carrier, maka dari itu prokes ketat,”
ungkapnya.[]
20